Liputan6.com, Jakarta Timnas voli putri Indonesia mengakhiri leg pertama SEA V League 2025 dengan hasil mengecewakan setelah kembali kalah dari Filipina dengan skor 1-3 (20-25, 20-25, 25-16, 13-25) pada Minggu (3/8/2025). Kekalahan ini menegaskan posisi Indonesia di dasar klasemen setelah sebelumnya juga takluk dari Vietnam dan Thailand.
Di bawah asuhan pelatih Octavian, timnas voli putri Indonesia tampak kesulitan membangun ritme permainan yang solid. Receive yang lemah dan pertahanan yang mudah ditembus membuat Filipina leluasa mengendalikan pertandingan.
Timnas Voli Putri Indonesia memulai pertandingan dengan cukup baik, bahkan sempat unggul di awal set pertama. Namun, ketidakstabilan dalam pertahanan, terutama pada receive dan blocking, membuat Filipina perlahan membalikkan keadaan.
Kesalahan-kesalahan kecil yang beruntun akhirnya dimanfaatkan dengan baik oleh lawan, sehingga Indonesia harus mengakui keunggulan Filipina 20-25 di set pembuka ini.
Sempat Bangkit tapi Kemudian Kalah
Memasuki set kedua, performa tim justru menunjukkan penurunan yang signifikan. Serangan Indonesia terlihat monoton dan mudah dibaca oleh pertahanan Filipina, sementara di sisi bertahan, terlalu banyak celah yang bisa dieksploitasi lawan. Akibatnya, Filipina kembali mendominasi dan menutup set kedua dengan skor yang sama, 25-20, memperlebar jarak keunggulan mereka.
Indonesia akhirnya menunjukkan reaksi positif di set ketiga. Dengan serangan yang lebih terorganisir dan memanfaatkan kesalahan Filipina, tim berhasil membangun keunggulan sejak awal. Pertahanan yang lebih rapat dan peningkatan konsentrasi membantu mereka mempertahankan momentum hingga akhir set, meraih kemenangan 25-16 dan memangkas ketertinggalan.
Sayangnya, konsistensi yang sempat terbangun di set ketiga tidak bertahan lama. Indonesia kembali tampil limbung di set keempat, kesulitan menahan serangan Filipina yang semakin agresif. Tertinggal jauh sejak awal, tim gagal bangkit dan hanya mampu mencetak 13 poin sebelum Filipina menutup set dengan skor 25-13.
Pekerjaan Rumah Menjelang Leg Kedua
Dengan tiga kekalahan beruntun, timnas voli putri Indonesia harus mengevaluasi performa, terutama di sektor receive, blocking, dan konsistensi serangan. Megawati Hangestri dan rekan-rekan harus segera memperbaiki kelemahan ini sebelum leg kedua SEA V League 2025, yang menjadi kesempatan terakhir untuk bangkit.
Pelatih Octavian perlu mencari solusi agar tim bisa lebih kompetitif dan tidak lagi menjadi "lumbung poin" bagi lawan. Perbaikan chemistry antar-pemain dan strategi bertahan menjadi kunci jika ingin bersaing di level Asia Tenggara.
Meski hasil di leg pertama buruk, perjuangan belum berakhir. Timnas voli putri Indonesia masih punya kesempatan untuk menebus kegagalan dan menunjukkan peningkatan di leg kedua SEA V League 2025. Dengan perbaikan menyeluruh, mereka bisa keluar dari status juru kunci dan memberikan performa yang lebih baik.
Sumber: Bola.com