
Analis LightShed Partner menyarankan Apple mencopot Tim Cook dari jabatannya sebagai CEO. Hal itu dipertimbangkan karena perusahaan tertinggal jauh dari kompetitornya untuk mengadopsi AI di perangkat seperti iPhone.
Fitur AI Apple Intelligence di iPhone saat ini masih belum bisa mengungguli kompetitor seperti Microsoft, Meta bahkan Samsung. Para kompetitor ini jauh lebih unggul menghadirkan banyak fitur AI di perangkat, kepada pengguna.
LightShed Partner juga mengomentari rencana pergantian tampuk kepemimpinan COO Jeff Williams yang akan pensiun Juli 2025. Posisinya bakal digantikan oleh Sabih Khan yang kini menjabat SVP of Operation di Apple.
Penunjukan ini dipertanyakan karena Apple lebih memilih orang yang fokus pada supply chain ketimbang mengembangkan AI. Sama seperti Khan, Cook merupakan sosok yang fokus pada logistik dan supply chain produk-produk Apple di seluruh dunia sejak diangkat CEO pada 2011 lalu.

"Apple membutuhkan CEO yang fokus pada produk, bukan yang (hanya) berfokus pada logistik," tulis analis Walter Piecyk dan Joe Galone dalam sebuah catatan kepada klien, dilansir Bloomberg.
LightShed Partner merupakan firma riset independen yang didirikan pada 2019 oleh Richard Greenfield, Walter Piecyk, dan Brandon Ross. Mereka memberikan laporan mendalam terkait tren TMT (Teknologi Media & Telekomunikasi) termasuk Apple.
Analis tak memungkiri bahwa performa Apple sejak pengangkatan Tim Cook berdampak pada peningkatan nilai saham hingga 1.400 persen. Namun, Piecyk dan Galone mewanti-wanti bahwa ketiadaan AI dapat secara fundamental mengubah arah jangka panjang perusahaan dan kemampuan untuk tumbuh.
Saat ini, AI sangat berpengaruh dan dapat mengubah lanskap industri teknologi dan kontribusinya terhadap ekonomi global. Apple berisiko menjadi salah satu korban jika terus-terusan tertinggal dari kompetitor.
"Tim Cook adalah CEO yang tepat (sejak) pengangkatannya dan tidak diragukan lagi ia telah melakukan pekerjaan yang hebat," ujar Piecyk dan Galone. Namun, mereka berpendapat, setelah kepergian Williams, "sudah waktunya untuk perubahan yang lebih disruptif, bukan sedikit-sedikit."