Taufik Hidayat: Atlet Jangan Cuma Kejar Ranking & Money Oriented, Harus Juara

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat berbicara dalam konferensi pers kompetisi Indonesia Futsal 4 Nations World Series 2025 di Jakarta, Rabu (15/1/2025). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, meminta semua atlet bulu tangkis tidak menjadikan perbaikan ranking BWF sebagai target utama saat bertanding di turnamen internasional. Lebih sekadar itu, Taufik tegaskan atlet membidik gelar juara.

Pria yang juga menjabat Wamenpora RI ini juga berharap atlet jangan terlalu banyak memikirkan uang. Baginya, fokus utama haruslah prestasi, baru setelah itu sponsor dan keuntungan finansial lain akan mengikuti.

"Ranking itu kalau kita hasilnya bagus setiap pertandingan, pasti akan ngikutin. Jadi ada memang kita ubah mindset-nya si atlet. Kan enggak ada 'juara ranking', yang dibutuhkan masyarakat itu juara satu, sudah gitu saja, mau ranking berapa pun, enggak ngaruh gitu," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/6).

"Saya harap juga pelatih tahu, pemainnya juga paham. Jangan money oriented karena buat atlet itu prestasi dulu baru yang lain yang ngikutin, sponsor, hadiah, apa semua ngikutin. Kalau enggak ada prestasi siapa yang mau sponsori?" tambahnya.

Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Febi Setianingrum mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putri Korea Selatan Baek Ha Na/Lee So Hee pada 16 Besar Indonesia Open 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Para atlet bulu tangkis Indonesia akhir-akhir ini tuai sorotan. Mereka dinilai kini kering prestasi. Bahkan saat Indonesia Open, tak ada satu pun pemain Pelatnas PBSI masuk final. Taufik Hidayat mengatakan bahwa PBSI siap melakukan evaluasi kembali.

"Sayang waktu mereka di belakang sini dan kita juga enggak segan yang ya sudah evaluasi, kalau enggak bisa lama-lama di sana kita juga dosa, nahan mereka di situ lama-lama mau ngapain?" ujar si peraih emas Olimpiade 2024.

"Lebih baik kan mereka punya yang lain, sekolah lah apa yang lain lah, kalau enggak prestasi sudah lama di pelatnas, ngapain juga dipertahankan?" tandasnya.