Wakil Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi), Nezar Patria, menegaskan bahwa penonaktifan fitur live report TikTok dilakukan oleh pihak platform, bukan atas instruksi pemerintah.
“Ya untuk soal TikTok seperti yang sudah diketahui, yang pertama kami memahami ya keresahan tentang tidak aktifnya fitur live report ya dari TikTok. Tapi perlu kami tegaskan di sini, bahwa kebijakan itu bukan atas instruksi dari pemerintah, tapi secara sukarela dilakukan oleh TikTok,” ujar Nezar usai rapat bersama Komisi I DPR, Selasa (2/9).
Menurut Nezar, keputusan tersebut diambil TikTok setelah menemukan banyak konten negatif selama eskalasi peristiwa kerusuhan yang terjadi dua hari lalu. Konten-konten itu dinilai melanggar community guidelines mereka.
“Karena TikTok menemukan beberapa konten selama eskalasi dari peristiwa kerusuhan yang terjadi dua hari yang lalu itu, itu penuh dengan konten-konten negatif, dan itu berlawanan dengan community guidelines yang dimiliki oleh TikTok. Demikian yang mereka umumkan kepada publik,” jelasnya.
Terkait pertanyaan sampai kapan fitur live TikTok akan dinonaktifkan, Nezar menyebut hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan platform.
“Itu tergantung TikTok. Mereka lagi mengevaluasi menurut pengumuman yang mereka buat. Mereka lagi coba memonitor konten-konten negatif yang berlawanan dengan community guidelines mereka. Nanti kita coba kolaborasi, kita coba koordinasi dengan TikTok terkait dengan UNICAP. Kita mencatat dan memahami semua keresahan yang muncul tentang matinya fitur ini,” tuturnya.
Nezar mengakui penutupan fitur live berimbas pada pelaku UMKM yang bergantung pada TikTok untuk berjualan. Namun, ia mengingatkan masih ada fitur lain yang bisa dimanfaatkan.
“Ya kita akan coba bangun komunikasi dan kita juga memahami bahwa ada dampak terhadap UMKM dan kegiatan-kegiatan masyarakat yang menggunakan fitur live report. Tapi jangan lupa bahwa ada fitur-fitur lain juga di TikTok yang masih aktif. Jadi untuk kegiatan UMKM bisa juga menggunakan fitur-fitur yang selama ini juga dipakai untuk perjualan,” jelasnya.
Ke depan, kata Nezar, diskusi dengan TikTok akan mencakup soal bagaimana fitur live report bisa dipakai dengan aman.
“Dan nantinya dalam diskusi kita mungkin kita akan juga membahas bagaimana fitur live report ini juga bisa digunakan dengan aman. Dengan aman bagi para UMKM dan juga bagi masyarakat umum,” ujarnya.