Liputan6.com, Jakarta Arsenal membuka laga kandang mereka dengan kemenangan dramatis yang penuh emosi dan cerita besar. Dalam pertandingan penuh lima gol, Viktor Gyokeres tampil sebagai bintang utama dengan mencetak dua gol pada debutnya di Emirates Stadium. Sementara itu, Jurrien Timber juga ikut menyumbang brace yang melengkapi pesta gol tim.
Namun, euforia kemenangan tersebut sedikit terganggu dengan cederanya dua pemain kunci, Martin Odegaard dan Bukayo Saka. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai tingkat keparahan cedera keduanya, yang jelas menjadi perhatian besar bagi Mikel Arteta.
Di balik kabar kurang menggembirakan itu, kedalaman skuad Arsenal kembali menjadi sorotan. Penampilan debut Eberechi Eze di hadapan suporter memberikan energi baru yang membuat atmosfer stadion semakin hidup, seakan menghadirkan dimensi baru dalam permainan The Gunners.
Gyokeres Jawab Tekanan di Laga Perdana
Membawa nama besar sebagai penyerang anyar Arsenal, Viktor Gyokeres langsung menjawab tekanan lewat gol yang ia cetak.
Selebrasinya dengan topeng khas ‘Bane’ dan ekspresi penuh emosi mencerminkan bukan hanya kebahagiaan, melainkan juga rasa lega setelah kritik yang menghampirinya pasca laga kontra Manchester United.
Gol Gyokeres tidak hanya berarti di papan skor, tetapi juga mengubah persepsi terhadap dirinya. Alih-alih sekadar finisher dalam skema panjang, ia memperlihatkan kemampuan mencetak gol dengan gaya dan keberanian.
Hal ini memberi sinyal bahwa Arsenal kini memiliki striker yang mampu mengubah jalannya pertandingan secara instan.
Dengan laga besar melawan Liverpool menanti, performa Gyokeres menjadi modal penting bagi Arteta. Bila ia mampu mencetak gol di Anfield, perbincangan soal kualitasnya bisa bergeser ke ranah yang lebih meyakinkan.
Kedalaman Skuad Jadi Penopang
Kehilangan dua bintang utama seperti Saka dan Odegaard di masa lalu kerap membuat Arsenal goyah. Namun kali ini berbeda, karena para pemain pelapis mampu menjaga intensitas dan bahkan membawa tim ke level lebih tinggi.
Noni Madueke menunjukkan kelincahan ekstra saat berpindah ke sayap kanan, sementara pemain muda Max Dowman menampilkan permainan memikat yang mencuri perhatian. Leandro Trossard, yang baru memperpanjang kontraknya, juga tampil solid ketika masuk dari bangku cadangan.
Situasi ini menandakan bahwa Arsenal kini memiliki keseimbangan antara starter dan pemain cadangan. Bagi Arteta, itu berarti fleksibilitas dan kepercayaan diri untuk tetap bersaing di level tertinggi meski menghadapi badai cedera.
Kehadiran Eberechi Eze dan Dimensi Baru Arsenal
Unjuk wajah perdana Eberechi Eze di Emirates menjadi sorotan tersendiri. Kedatangannya memberi warna berbeda dalam serangan Arsenal, apalagi ia memiliki fleksibilitas untuk bermain di berbagai posisi lini depan maupun gelandang serang.
Eze bisa menutup absensi Saka atau Odegaard jika diperlukan. Ia juga memberi opsi rotasi untuk Arteta, apakah dipasang di sisi kiri bersama Gabriel Martinelli, di posisi gelandang serang, atau bahkan dipadukan dengan Trossard dan Ethan Nwaneri.
Hal ini membuat Arsenal menjadi lebih sulit ditebak. Lawan-lawan mereka, termasuk Liverpool yang akan dihadapi pekan depan, harus menghadapi tim dengan variasi taktik baru dan kedalaman yang lebih meyakinkan.