
Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkap isi pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam forum konsultasi tahunan atau Annual Consultation antarkedua negara di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (29/7).
Prabowo dan Anwar Ibrahim sudah bertemu sejak kemarin. Pertemuan dibalut makam malam di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.

Sugiono menjelaskan, forum konsultasi ini terakhir kali digelar pada 2017 di Kuching, Serawak. Dalam pertemuan yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari, kedua pemimpin membahas perkembangan hubungan bilateral, isu-isu kawasan, serta isu global.
"Jadi tadi juga kedua pemimpin berbicara mengenai kemajuan-kemajuan yang kita capai selama beberapa waktu ini, perundingan perbatasan, kemudian penurunan angka penangkapan nelayan di masing-masing wilayah yang sebelumnya juga banyak menjadi masalah antara Indonesia dan Malaysia," kata Sugiono kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (29/7).
"Kemudian juga tadi disampaikan pembentukan-pembentukan Community Learning Center bagi anak-anak dan murid-murid di semenanjung Malaysia dan di Sabah dan Sarawak, anak-anak dari pekerja migran Indonesia untuk bisa bersekolah di sana," ujarnya.

Sugiono juga menyebut pertemuan membahas eskalasi yang terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja. Indonesia dan negara-negara ASEAN, katanya aktif melakukan koordinasi sejak hari pertama insiden untuk mendorong de-eskalasi dan gencatan senjata.
"Kemarin dilakukan pertemuan antara dua delegasi dari Thailand dan Kamboja di Kuala Lumpur dan tentu saja hal itu juga dijadikan salah satu dari bahan pembicaraan pada pertemuan konsultasi tahunan siang hari ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sugiono menambahkan, kedua pemimpin juga sempat makan siang bersama. Dalam pertemuan itu, Sugiono menegaskan, Prabowo menekankan pentingnya memperkuat hubungan Indonesia-Malaysia sebagai negara serumpun.

"Presiden juga menyampaikan bahwa antara Indonesia dan Malaysia harus erat hubungan kerja samanya karena kita berasal dari rumpun yang sama, kita memiliki budaya yang sama, kita share bahasa yang sama," tutur dia.
"Oleh karena itu persahabatan Indonesia dan Malaysia harus sangat erat, hubungan persahabatan itu juga harus diwujudkan dalam hubungan ekonomi yang baik antara kedua negara demi kesejahteraan kedua masyarakat," tandas dia.