Presiden China Xi Jinping menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin di The Great Hall of the People, Beijing. Dalam pertemuan formal usai KTT Shanghai Cooperation Organization di Tianjin pada Senin (1/9) kemarin, baik Xi dan Putin saling melempar pujian.
Dikutip dari AP, Selasa (2/9), Putin bahkan menyapa Xi sebagai sahabat baik dan menyebut hubungan kedua negara ada di tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Kami selalu bersama dulu, dan kami tetap bersama sekarang," kata Putin.
Hubungan kedua negara mulai erat sejak era Perang Dunia. Uni Soviet bersikap netral selama sebagian besar perang di Asia. Namun, Uni Soviet juga memberikan bantuan kepada China saat melawan invasi pasukan Jepang pada 1930-an.
Di hari-hari terakhir Perang Dunia II, China mendeklarasikan perang terhadap Jepang dan mengirim pasukan melintasi China timur yang diokupansi Jepang.
Sementara, China bersikap netral dalam menyikapi perang Rusia-Ukraina. Di sisi lain, China juga melanjutkan perdagangan dengan Rusia meski Rusia disanksi negara-negara Barat. Beberapa perusahaan China bahkan dituduh bersekongkol dengan industri militer.
Putin berada di China untuk mengikuti KTT SCO yang berlangsung sejak 31 Agustus dan 1 September. Putin dan Xi juga mengadakan pertemuan tiga arah dengan Presiden Mongolia Khurelsukh Ukhnaa.
Dalam sambutan pembukanya, Putin mengatakan ketiga negara adalah tetangga yang baik, yang memiliki kepentingan bersama dalam mengembangkan hubungan.
"Ketiga negara kita memiliki banyak kesamaan," kata Putin saat itu.
Satu tahun sebelumnya, Putin melakukan kunjungan resmi ke Mongolia. Kunjungan itu dilakukan saat Mahkamah Internasional mengeluarkan surat penangkapan terhadap Putin atas dugaan kejahatan perang dalam invasi Ukraina.