
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira turut menyoroti kejadian rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang dijarah beberapa waktu lalu. Bhima mengatakan bahwa Celios mengutuk kejadian tersebut meski pihaknya selalu konsisten untuk bersikap kritis terhadap menteri-menteri pemerintah, utamanya Menteri Keuangan.
"Kita semua mengutuk kejadian terutama di rumahnya Bu Sri Mulyani. Dari dulu Celios selalu konsisten kritis terhadap Menteri Keuangan," ujar Bhima di kantor Celios, Kamis (4/9).
Bhima menjelaskan, alasan Celios selalu memberikan sikap kritis terhadap Menkeu karena Celios menganggap Menkeu sebagai RI 2.
"Kita gak setuju kalau cara-caranya misalnya dengan penjarahan rumah Menteri Keuangan. Tapi dalam kondisi itu, siapa yang bertanggung jawab? Presiden, kok bisa RI 2 secara substansi dia pegang kunci anggaran, jalan tidaknya program Prabowo juga tergantung dari Sri Mulyani, trust investor juga salah satunya tergantung Menteri Keuangan, tapi kejadian kemarin saya kira gak bisa ditolerir lagi. Bahwa posisi Menteri Keuangan ternyata tidak sepenting itu di mata Prabowo," tegas Bhima.
Hal tersebut, sambung Bhima, menjadi tontonan ini kacamata internasional yang melihat bahwa situasi Indonesia mengkhawatirkan.
"Sehingga tadi kenapa kita sampaikan apa yang dilihat oleh pemeringkat utang, ini sebenarnya salah satu warning, kalau (pemerintah) tidak diselesaikan tuntutan-tuntutan dari publik, ini kita bisa mengarah setidaknya pada perang krisis ataupun resesi ekonomi," pungkas Bhima. (H-1)