RSUP Dr Sardjito menerima 29 pasien massa aksi dari Jumat (29/8) malam sampai Senin (1/9) pagi ini. Dari jumlah tersebut 2 pasien di antaranya berasal dari Purworejo, Jawa Tengah.
"Jadi, dari mulai demo dijalankan, itu kita sudah menerima, sampai hari ini, pagi ini jam 7 pagi, kita menerima 29 pasien yang kita rawat di Sardjito, terutama di UGD Rumah Sakit Sardjito yang datang," kata Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan di kantornya, Senin (1/9).
Dari 29 pasien ini, salah satunya adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21 tahun), yang meninggal dunia Minggu (31/8).
Saat ini masih ada sekitar 13 pasien yang menjalani rawat inap di Sardjito. Mereka mayoritas berusia di bawah 26 tahun. Paling muda usia 15 tahun.
"Dari 29 pasien yang masuk itu, usianya ada yang 15 tahun, ada yang 17 tahun, 19 tahun. Yang paling tua usia 42 tahun. Itu yang kita rawat di Rumah Sakit Sardjito," katanya.
Mereka ada yang datang ke Sardjito secara mandiri, ada pula yang merupakan rujukan.
Alami Luka Robek-Patah Tulang
Mereka yang dirawat keluhan paling banyak luka-luka robek. Robek ada yang di bagian tangan maupun kaki.
Tindakan medis yang dilakukan adalah menjahit luka tersebut. Setelah selesai diberikan perawatan mereka diperbolehkan pulang dan selanjutnya kontrol kembali.
Sementara yang rawat inap mayoritas mengalami fraktur atau patah tulang.
"Yang rawat inap ini kebanyakan adalah fraktur. Fraktur itu ada patah tulang, ada kondisi seperti itu," katanya.