REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Khodimul Majelis Dzikir dan Sholawat Pesantren Cipasung, KH Deni Ramdani Sagara, mengajak semua seluruh elemen bangsa untuk kembali pada ajaran Qulhu, Surat Al-Ikhlas, yang mengajarkan keikhlasan sejati. Persatuan dan kesatuan bangsa harus kembali ditegakkan.
Hal ini disampaikan KH Deni Ramdoni, saat Istiqosah dan Doa Bersama Polres Tasikmalaya dan Komunitas Ojek Online Bersama Masyarakat, Senin (1/9/2025). Kegiatan yang diselenggarakan di Markas Polres Tasikmalaya, dihadiri para ulama, santri, masyarakat, dan komunitas ojek online.
Beberapa di antaranya adalah Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah; Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin; Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi; Dandim 0612; Kajari Kabupaten Tasikmalaya; Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam; serta komunitas ojek online dan sejumlah ulama lainnya.
Selain doa bersama, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan shalat gaib untuk almarhum Affan Kurniawan, yang meninggal dunia dilindas mobil rantis saat demo di Jakarta. Sholat gaib yang dipimpin oleh KH Atam Rustam, Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya.
KH Deni Ramdani, mengatakan, bangsa Indonesia saat ini sedang terluka, sakit dan terkoyak. Karena itulah gerakan "Tasikmalaya Ngaos Qulhu dan Sholawat Untuk Kesejukan Bangsa dan Negara Indonesia" bukan hanya ritual. Ini merupakan ikrar tulus untuk merajut kembali benang-benang persaudaraan yang nyaris putus.
Menurutnya, semua elemen bangsa untuk kembali pada ajaran Qulhu mengajarkan keikhlasan sejati. Para pemimpin harus berhati lapang untuk menerima setiap nasehat, koreksi, bahkan caci maki. “Ini adalah pengingat bahwa kritik, sekalipun pedas, adalah cambuk yang mengantar kita pada kemajuan. Di dalamnya tersembunyi harapan tulus dari rakyat yang ingin melihat negerinya bangkit," ungkapnya.
Ketika semuanya mengikhlaskan hati untuk saling mendengarkan, kata KH Deni, gotong royong akan hadir dengan sendirinya. "Kebaikan itu hadir saat kita saling mengulurkan tangan, saat kita bahu-membahu menata masa depan," kata KH Deni Ramdoni
Gotong royong bukanlah slogan kosong, melainkan tindakan nyata yang lahir dari keikhlasan untuk melihat Indonesia menjadi lebih baik. Menurutnya, melodi Kebhinekaan dari Tasikmalaya telah membuktikan bahwa doa dan dzikir memiliki kekuatan yang luar biasa."Jangan biarkan perbedaan keyakinan, suku, atau pandangan politik merusak harmoni yang telah dibangun para pendahulu kita," pesan KH Deni Ramdani.