REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Ribuan warga sipil di Intan Jaya, dan Yahukimo dilaporkan mengungsi ke hutan-hutan mencari perlindungan. Eksodus warga tersebut menyusul kontak tembak pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Polri dengan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang terjadi sejak Kamis (15/8/2025) hingga kini di wilayah Papua Tengah dan Papua Pegunungan itu.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM Sebby Sambom mengatakan, kontak tembak antara kelompoknya dengan pasukan TNI-Polri di Intan Jaya terjadi di Distrik Sugapa. “Kontak tembak terjadi sejak kemarin. Dan pagi tadi sejak pukul 09.00 (WIT) operasi militer terjadi di Kampung Eknemba, Zoambil, Taitawa, Kusage, dan Bajemba,” begitu kata Sebby dalam siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (16/8/2025).
Operasi militer oleh TNI-Polri itu berujung pada kontak tembak dengan pasukan TPNPB-OPM. “Dan mengakibatkan terjadinya ribuan warga sipil yang mengungsi dari balita, anak-anak, ibu-ibu serta lansia,” kata Sebby. Ribuan warga tersebut, kata Sebby mengungsi ke hutan-hutan mencari tempat aman dan perlindungan. “Dan warga yang juga berada di wilayah Molemba, dan Iyogapa juga terpaksa mengungsi akibat serangan militer Indonesia,” kata Sebby.
Sebby melanjutkan, kontak tembak kelompoknya dengan pasukan TNI-Polri juga terjadi di Yahukimo, Papua Pegunungan. Kata dia, mobilisasi pasukan TNI-Polri terjadi di kawasan Jalan Gunung, dan sekitar pos penjagaan di Jembatan Kali Bonto. “Di dua lokasi tersebut terjadi operasi militer sejak 15 Agustus kemarin yang mengakibatkan warga sipil mengungsi,” kata Sebby. Di hari Sabtu (16/8/2025) pagi waktu setempat, kata Sebby intensitas kontak tembak TNI-Polri dengan kelompok bersenjata semakin meninggi sampai malam ini.
Belum ada laporan pembanding dari pihak TNI maupun Polri atas situasi kontak tembak yang dilaporkan oleh TPNPB-OPM tersebut. Otoritas dari TNI belum merespons pesan singkat dari Republika mengenai ada atau tidaknya mobilisasi pasukan militer di Yahukimo, dan kontak tembak di Intan Jaya. Tapi dari Satgas Operasi Damai Cartenz melaporkan pasukan khusus dari Polri itu berhasil meringkus satu anggota kelompok separatis bersenjata atas nama Konora Enumbi. Nama tersebut dikatakan sebagai pelaku pembunuhan terhadap anggota Polri, Brigpol Ronald Enok pada Januari 2025 lalu.
“Konora Enumbi diketahui bagian dari pasukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yambi di bawah pimpinan Mati Enumbi,” kata Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderal (Brigjen) Faizal Ramadhani, Sabtu (16/8/2025). Kata dia, Satgas Damai Cartenz bersama-sama pasukan dari TNI akan terus memastikan penegakan hukum, dan pengejaran terhadap kelompok separatis bersenjata di Papua.