Moms, pernahkah anak atau suami Anda bilang "aroma masakan ibu lezat banget!" saat baru masuk rumah? Atau mungkin Anda ingat, dulu saat kecil merasa lebih tenang dan 'hangat' ketika masuk rumah mencium aroma masakan ibu?
Misalnya wangi sup yang baru matang, tumisan bawang putih di dapur, atau roti hangat dari oven. Ternyata, itu bukan sekadar kebetulan. Ada penjelasan ilmiahnya, lho!
Memori Aroma yang Erat dengan Emosi
Penelitian menunjukkan bahwa indra penciuman memiliki kaitan yang sangat kuat dengan memori dan emosi. Menurut sebuah studi di Frontiers in Psychology (2017), aroma bisa memicu kenangan emosional tertentu yang tersimpan di dalam otak. Itu sebabnya, wangi masakan rumahan sering mengingatkan kita pada masa kecil, momen bersama keluarga, atau perasaan aman ketika berada di rumah.
Tak heran jika banyak orang merasa “lebih betah” hanya karena aroma dapur yang akrab di hidungnya.
Aroma yang Menciptakan Rasa Nyaman
Sebuah riset di Journal of Environmental Psychology (2014) juga menemukan bahwa aroma tertentu dapat memengaruhi suasana hati seseorang dan menciptakan persepsi kehangatan pada ruang tinggal. Dalam konteks rumah tangga, masakan ternyata bisa menjadi semacam “bahasa cinta” yang tak kasat mata, tapi efeknya nyata.
Wangi masakan rumahan bukan sekadar tanda ada makanan yang siap disantap, melainkan simbol perhatian, kepedulian, dan rasa kebersamaan.
Kenapa Ini Penting untuk Rumah Tangga
Aroma masakan bisa menenangkan karena terasa akrab dan mengingatkan pada pengalaman positif.
Suasana dapur yang hidup dengan aroma masakan bisa menjadi zona nyaman yang meredakan ketegangan setelah seharian beraktivitas.
Menguatkan ikatan keluarga
Masakan yang dinikmati bersama akan semakin bermakna karena aromanya sudah lebih dulu menghadirkan kehangatan di rumah.
Kesimpulannya, rumah bukan hanya tempat untuk tidur atau berteduh. Rumah adalah ruang untuk merasa nyaman, tenang, dan disayangi. Dan sering kali, semua itu dimulai dari hal sederhana: aroma masakan di dapur.
Jadi, jangan remehkan kekuatan wangi bawang tumis atau sup hangat. Bisa jadi, itu yang membuat seluruh keluarga merasa: “Ah, rumah ini memang tempatku pulang.”