Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, membenarkan bahwa dewasa ini terjadi pengikisan rasa nasionalisme, khususnya terjadi pada generasi muda.
Hal tersebut dikatakan Mu'ti merespons pernyataan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang juga sekaligus Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, yang mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini banyak tak mengetahui sejarah dan kurang memiliki rasa nasionalisme.
Mu’ti mengatakan pihaknya berupaya untuk terus menumbuhkan rasa cinta tanah air di masyarakat, khususnya generasi muda.
“Memang ada gejala [generasi muda kurang nasionalis] seperti itu ya, dan ini yang memang menjadi concern kami terutama di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah bagaimana agar rasa cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia dan maju dengan semangat kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang berdaulat sesuai dengan semangat peringatan kemerdekaan ini,” kata Mu’ti kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, pada Sabtu (16/8).
"Kita berusaha agar semangat cinta tanah air, patriotisme kita tanamkan kembali kepada anak-anak kita tentu dengan cara-cara yang juga sesuai dengan apa yang menjadi prinsip-prinsip dalam pembelajaran," ujarnya.
Pramuka Jadi Ekskul Wajib
Oleh karena itu, dia menambahkan, untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, pihaknya akan memberlakukan ekstrakurikuler pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib.
"Semua, mulai dari SD sampai SMA dan itu sudah ada di peraturan Menteri Pendidikan," kata dia.
Ia menilai, dengan tambahan pramuka itu, para siswa tidak hanya semakin tertanam jiwa nasionalisme, tapi juga bisa diterapkan nilai baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Di antara nilai-nilai dasar dalam Dasa Darma Pramuka tentu adalah cinta tanah air, kemudian berbagai kepribadian yang mulia,” ungkap Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu.
“Ini yang coba nanti kita lakukan sehingga penekanan hidden kurikulum atau kurikulum yang menekankan pemberian pengalaman, penanaman nilai-nilai yang mulia itu juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran di masa-masa akan datang,” ujar Mu’ti.