Orang-orang turun ke jalan saat demonstrasi yang diselenggarakan oleh Komite Palestina Norwegia di Oslo, Norwegia, Rabu, (18/10/2023)
REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Norwegia mencabut Dana Investasi Negara (SWF) dari 11 perusahaan di Israel sebagai respons atas berlanjutnya krisis kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. SWF senilai total 1,9 triliun dolar AS yang resmi dikenal sebagai Norges Bank Investment Management (NBIM), mengumumkan telah menjual semua kepemilikannya dan memutus semua kontrak dengan semua manajer investasi eksternal yang berbasis di Israel.
"Langkah ini diambil sebagai respons atas kondisi luar biasa. Situasi di gaza adalah sebuah krisis kemanusiaan serius. Kami berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sebuah negara perang, dan kondisi di Tepi Barat dan Gaza belakangan memburuk," ujar CEO NBIM Nicolas Tangen dalam pernyataan Senin (11/8/2025) dikutip AFP dilansir Times of India.
NBIM hingga akhir Juni 2025 tercatat memiliki saham di 61 perusahaan di Israel. Merujuk pada pernyataan NBIM, mereka akan tetap berinvestasi di beberapa perusahaan tapi tidak semua perusahaan Israel yang terdaftar di bursa.
Pengumuman yang dibuat pada Senin menyusul perintah evaluasi segera dari Menteri Keuangan Jens Stoltenberg setelah laporan media Aftenposten pekan lalu menyebutkan bahwa NBIM ikut berinvestasi Bet Shemesh Engines Holdings, perusahaan yang melayani jet-jet tempur Israel yang digunakan menyerang Gaza. Secara resmi, Norwegia telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada tahun lalu.