YAYASAN Pendidikan Harapan Bersama resmi menetapkan Sudirman Said sebagai Rektor Universitas Harkat Negeri (UHN) Tegal periode 2025 – 2029.
“Transformasi ini bukanlah hal kecil. Ini adalah langkah besar, strategis, dan penuh makna untuk menghadirkan lembaga pendidikan tinggi yang kuat, luas jangkauannya, dan siap menjawab kebutuhan zaman,” kata Ketua Yayasan Pendidikan Harapan Bersama Iwan Faidi, dikutip dari Antara, 10 Agustus 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sudirman Said mengatakan sangat bersemangat untuk menjadikan Universitas Harkat Negeri Tegal sebagai universitas berskala nasional dan internasional melalui kualitas pengajaran dan penelitian.
"Ke depannya, kami ingin menjaga dan menambah bobot applied science atau ilmu terapan dengan tempat-tempat praktek (teaching factory), bekerja sama dengan industri untuk dapat mencetak tenaga kerja berkualitas yang langsung dapat terjun ke lapangan,” kata dia.
Rekam Jejak Sudirman Said
Sudirman merupakan politisi kelahiran Slatri, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia pada 16 April 1963. Selain itu, Sudirman juga dikenal luas sebagai wirausahawan, akademisi, dan birokrat.
Sudirman merupakan mantan Menteri ESDM di Kabinet Indonesia Kerja pemerintahan periode pertama Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Jusuf Kalla atau JK periode 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016.
Sebelum ditunjuk sebagai Menteri ESDM, penyandang gelar Master of Business Administration dari George Washington University, Amerika Serikat tersebut sempat menduduki sejumlah posisi penting, antara lain Wakil Presiden Direktur PT Petrosea Tbk pada Mei 2013. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan pertambangan kelompok Indika Energy Group.
Sudirman lantas melepaskan jabatannya tersebut usai terpilih oleh Dahlan Iskan yang saat itu Menteri BUMN untuk menjadi direktur utama PT Pindad, (Persero), perusahaan negara bidang persenjataan. Sudirman ditunjuk untuk menggantikan posisi Tri Hardjojo yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pindad.
Kariernya di bidang energi dan migas membuat Sudirman dipilih menjadi Menteri ESDM kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019. Sudirman menggantikan Chairul Tanjung sebagai pelaksana tugas Menteri ESDM. Akan tetapi, Sudirman Said dicopot dari jabatannya karena kontroversi yang terjadi berkaitan dengan Freeport dan PLN.
Setelah banyak terlibat dalam pemerintahan pusat, Sudirman mencalonkan diri sebagai kandidat gubernur berpasangan dengan Ida Fauziyah pada Pilkada Jawa Tengah 2018. Pasangan nomor urut 2 tersebut diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PKB. Tetapi, Sudirman dan Ida kalah dari calon petahana Ganjar Pranowo. Kemudian, Sudirman diajak bergabung dengan kubu Capres Prabowo Subianto sebagai penasihat Tim Kampanye Nasional pada Pilpres 2019.
Selain berpolitik, Sudirman turut aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan pendidikan. Sudirman dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI). Sudirman juga menjadi pengajar di berbagai perguruan tinggi. Pada 2016, dia mendirikan Institut Harkat Negeri (IHN), suatu lembaga kajian, pendidikan, dan penerangan di bidang Kepemimpinan dan Pembangunan.
Sudirman juga sempat mengisi sejumlah posisi komisaris di BUMD DKI. Pada 2020, Sudirman diangkat menjadi Komisaris Utama PT Food Station Tjipinang Jaya.
Pada 2022, Sudirman menjabat Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 11 Januari 2023.