INFO BISNIS – Dalam semangat memperingati Hari Kemerdekaan dan mendukung terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan berkualitas, BRI Peduli sebagai payung Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI menggelar Program Literasi Anak Negeri di SD Negeri (SDN) 1 Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Program ini dirancang untuk mengatasi tantangan rendahnya tingkat literasi di NTB yang tercatat sebagai provinsi dengan tingkat melek huruf terendah ketiga di Indonesia. Berdasarkan data BPS 2022, 1 dari 9 penduduk NTB masih buta huruf, sementara di tingkat sekolah dasar, banyak siswa tertinggal dalam keterampilan membaca dasar.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengungkapkan bahwa Literasi Anak Negeri memiliki tujuan strategis, mulai dari meningkatkan kemampuan membaca dan memahami bacaan, menumbuhkan kemandirian belajar, membangun rasa percaya diri, hingga menciptakan ekosistem literasi yang berkelanjutan.
“Dengan metode pengajaran berbasis sains yang disesuaikan dengan konteks lokal, program ini tidak hanya berfokus pada siswa, tetapi juga memperkuat kapasitas guru agar intervensi yang diberikan berdampak jangka panjang,” ujar Hendy.
Kegiatan yang dilakukan mencakup pelatihan guru, kelas tambahan interaktif bagi siswa, perbaikan perpustakaan sekolah, serta penambahan koleksi buku berbasis ilmu pengetahuan. Untuk menarik minat baca, disediakan pula permainan kreatif berbasis tantangan literasi sesuai kemampuan siswa.
Hendy berharap, inisiatif ini dapat menjadi model yang direplikasi di wilayah lain agar lebih banyak anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan berkualitas.
Kepala Sekolah SDN 1 Malaka, Laili Muniroh, menuturkan bahwa kehadiran program ini sangat membantu mengingat sekolahnya memiliki keterbatasan akses bahan bacaan dan fasilitas pendidikan.
“Program ini bukan hanya soal membaca, tetapi juga memahami, mengolah, dan mengkritisi informasi. Anak-anak jadi lebih analitis, kreatif, dan percaya diri,” ujar Laili.
Ia berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan siswa sehingga mereka lebih siap bersaing secara setara dengan anak-anak di daerah lain.(*)