
Polda Metro Jaya membeberkan penyebab kematian diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan. Polisi menyebut, tidak ada indikasi keterlibatan pihak lain dalam kematian korban atau bunuh diri.
Meski begitu, polisi belum menemukan handphone yang sehari-hari dipakai Arya Daru yakni Samsung S22 Ultra. Polisi baru menemukan HP kedua korban berjenis Samsung Note 9.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengungkapkan ponsel Arya Daru terakhir terlacak di mal Grand Indonesia.
"Perlu kami sampaikan bahwa handphone ini terkahir off berada di Grand Indonesia," kata Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7).
Wira menambahkan, pihaknya pun mengaku kesulitan untuk mencari ponsel tersebut karena tak lagi aktif.
"Ya kalau namanya handphone off kita juga susah untuk melacaknya," tuturnya.
Sehari sebelum ditemukan tewas, Arya Daru memang sempat mengunjungi mal Grand Indonesia. Setelah dari sana, Arya Daru sempat memesan taksi.
Arya Daru sebenarnya hendak menuju ke bandara. Namun, di tengah perjalanan, dia tiba-tiba membatalkannya.
"Perlu kami sampaikan bahwa korban keluar dari Grand Indonesia itu naik taksi. Tapi baru jalan kira-kira sekitar 5 menit langsung minta untuk berubah arah. Jadi enggak sampai, paling baru berjalan sekitar 200-300 meter langsung balik arah menuju ke arah Kemenlu," ungkap Wira.

Di Kemlu, Arya Daru sempat menuju rooftop. Dia diduga sempat hendak untuk melompat dari atas. Namun aksi itu urung dilakukan dan memilih kembali ke indekostnya.
Keesokan harinya, Selasa (8/7), Arya Daru ditemukan tewas dengan kondisi kepala dililit lakban. Polisi menyimpulkan tak ada tindak pidana dalam peristiwa kematian Arya.