
POLISI tengah mendalami informasi baru soal dugaan otak pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank pemerintah di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta. Sosok itu disebut-sebut 'oknum' berinisial F.
Informasi mengenai oknum F pertama kali disampaikan kuasa hukum empat tersangka penculikan, Adrianus Agal. Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, belum membenarkan hal tersebut.
"Nanti kami pastikan ya (soal oknum F), kami belum ada info dari tim," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (27/8).
Adrianus sebelumnya menyebut, kliennya mendapat perintah langsung dari F. Salah satu tersangka, Erasmus Wawo (RW), diminta menjemput paksa korban di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8). Setelah itu, korban diserahkan di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
"Ada jeda waktu pada saat dijemput paksa dengan diserahkan itu. Setelah diserahkan, keempat pelaku penjemputan paksa ini, mereka sudah selesai tugas dan mereka pulang," kata Adrianus kepada wartawan, dikutip Selasa (26/8).
Namun, beberapa jam kemudian, keempat tersangka kembali dipanggil. Mereka mengaku melihat Ilham Pradipta sudah tidak bernyawa. Para pelaku lalu diperintahkan membuang jasad korban. Dalam menjalankan aksinya, mereka dijanjikan bayaran puluhan juta rupiah, tetapi baru menerima Rp50 juta.
Menurut Adrianus, peran para pelaku terbagi dalam klaster pengintai, penculik, dan eksekutor. Keempat kliennya disebut hanya bertugas menjemput paksa korban.
Saat ditanya mengenai asal instansi dari oknum yang disebut-sebut, Adrianus enggan menjelaskan lebih jauh. Ia hanya meminta perlindungan hukum kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Makanya ini kita harus hati-hati terhadap berita seperti ini. Makanya kami minta perlindungan ke Panglima TNI. Kami juga sudah minta perlindungan ke Kapolri karena dugaan oknum," sebut Adrianus.
Diketahui, Ilham Pradipta diculik di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8). Aksi penculikan itu terekam CCTV. Esok harinya, Kamis (21/8) pukul 05.30 WIB, jasadnya ditemukan warga di area persawahan Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Korban ditemukan dengan kondisi mata tertutup lakban serta tangan dan kaki terikat.
Hasil autopsi menunjukkan korban mengalami luka akibat benda tumpul di bagian dada dan leher. Ia juga diduga kehabisan oksigen akibat tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan kesulitan bernapas.
Hingga kini, total 15 tersangka telah ditangkap. Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap enam orang, empat di antaranya berinisial AT, RS, RAH, dan RW. Sementara Subdit Jatanras mengamankan sembilan orang, dengan empat identitas sudah terungkap, yakni Dwi Hartono (DH), YJ, AA, dan C. Dwi Hartono, seorang pengusaha bimbingan belajar, disebut sebagai otak penculikan Ilham.
Polisi masih memeriksa intensif seluruh tersangka untuk mengungkap peran masing-masing, termasuk memastikan sosok yang diduga menjadi otak pembunuhan.
an. (P-4)