
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus mendorong pemberdayaan perempuan prasejahtera melalui pelatihan lanjutan Mekaarpreneur bertema Motivasi dan Pengembangan Usaha yang digelar pada Kamis (3/7) di Rumah BUMN Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan nasabah PNM Mekaar dari berbagai daerah, yaitu Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan Solo. Lewat pelatihan ini, PNM mendukung pertumbuhan usaha nasabah melalui pembekalan keterampilan usaha yang menyeluruh.
Materi yang diberikan mencakup penguatan soft skill, hard skill, hingga teknik analisis SWOT yang dapat langsung diterapkan dalam pengembangan usaha. Dalam sesi ini, PNM menghadirkan konsultan UMKM, Rommy, untuk berbagi motivasi dan strategi usaha yang mudah dipahami dan aplikatif.
Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary menyampaikan, pelatihan ini merupakan bentuk nyata kontribusi PNM untuk terus mendampingi langkah para nasabah.
"Bukan hanya dalam hal permodalan, tapi juga dalam perjalanan mereka untuk tumbuh, berkembang, dan naik kelas. Kami bersyukur bisa menyaksikan perubahan nyata banyak nasabah yang dulunya masih merintis dengan sederhana, kini tumbuh percaya diri dan bahkan menjadi sumber inspirasi bagi lingkungan sekitarnya. Ini yang membuat kami di PNM terus semangat untuk hadir dan tumbuh bersama mereka” ujar Dodot.
Ia meyakini pendampingan yang tepat, dapat membantu para nasabah. "Dengan sentuhan pembinaan yang tepat bisa menjadi lompatan besar dalam mengubah hidup mereka," ujarnya.
Salah satu peserta yang juga nasabah PNM Mekaar dari Magelang, Fitriana, mengaku banyak mengalami perubahan setelah mengikuti pembinaan dari PNM.
“Dulu saya tidak tahu soal pemasaran digital, tapi setelah pelatihan dari PNM, saya bisa memasarkan produk secara online dan bahkan punya produk baru yaitu getuk frozen. Modal usaha dari PNM saya gunakan untuk membeli bahan baku dan vacuum sealer. Omzet saya yang semula Rp 300 ribu per hari, kini naik menjadi Rp500 ribu,” ujar Fitriana yang juga juara 3 Mekaarpreneur.
Kisah inspiratif juga datang dari Devita Wijayanti, nasabah PNM Mekaar asal Magelang yang meraih juara 2 Mekaarpreneur. Ia mengaku, usahanya berkembang pesat setelah mengikuti program pembinaan PNM.
"Usaha lumpia saya bisa berkembang pesat. Saya sudah bisa kirim pesanan ke luar daerah dan jualan lewat media sosial. Modal pembinaan dari PNM saya pakai untuk beli kompor, meja lipat, dan bahan baku. Sekarang omzet saya bisa tembus Rp 4–5 juta per bulan, dari sebelumnya hanya Rp1–2 juta,” ujar Devita.
Melalui program seperti Mekaarpreneur, PNM tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga menghadirkan proses pemberdayaan yang menyeluruh dan berkelanjutan bagi perempuan prasejahtera. Dengan pendekatan ini PNM terus mendorong para nasabah untuk tumbuh lebih mandiri, naik kelas, dan menjadi agen perubahan yang menginspirasi di lingkungan mereka.