Pemprov harap perusahaan global bangun pabrik sawit di Aceh.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH, – Pemerintah Aceh mengundang perusahaan global untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik hilirisasi kelapa sawit di wilayah tersebut. Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menyampaikan harapan ini saat peluncuran kelompok kerja kemitraan kelapa sawit berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Yayasan Inisiatif Dagang Hijau di Banda Aceh, Rabu.Pemprov harap perusahaan global bangun pabrik sawit di Aceh
Forum ini dihadiri oleh perusahaan besar seperti Unilever, Pepsico, Nestle, Mars, Mondelez, Musim Mas, Apical, dan Sinar Mas, serta perwakilan dari negara seperti Belanda, Denmark, dan Norwegia. "Kita mengajak seluruh pemilik perusahaan global untuk membeli sawit Aceh dan memulai investasi membangun pabrik hilirisasi komoditas kelapa sawit di Aceh," ujar Fadhlullah, Wakil Gubernur Aceh.
Fadhlullah menegaskan bahwa Aceh berkomitmen untuk merespons permintaan pasar global terhadap kelapa sawit yang bebas deforestasi dan inklusif terhadap petani. Dua kebijakan utama telah ditetapkan, yaitu peta jalan kelapa sawit berkelanjutan 2023-2045 dan rencana aksi daerah 2023-2026 melalui Peraturan Gubernur Aceh.
Saat ini, Aceh memiliki 63 pabrik kelapa sawit (PKS) dengan produksi lebih dari satu juta ton minyak kelapa sawit mentah (CPO) setiap tahunnya dari lahan seluas 470 ribu hektar. Namun, Aceh belum memiliki industri hilir yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pelaku usaha sawit. Pemerintah berharap perusahaan global dapat membangun refinery untuk produk turunan sawit seperti minyak makan, mentega, dan kosmetik.
Untuk mendukung iklim investasi, Aceh telah memperkuat infrastruktur dengan satu bandara internasional, 10 bandara lokal, lima pelabuhan perikanan internasional, lima pelabuhan domestik, dan proyek jalan tol yang menghubungkan Aceh dengan Sumatera Utara. Pembangunan terowongan di wilayah barat selatan Aceh juga sedang diperjuangkan untuk peningkatan infrastruktur.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara