Dea Permata (27), warga Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, ditemukan tewas di rumahnya, Selasa (12/8). Tubuh Dea ditemukan bersimbah darah dengan banyak luka tusuk.
"Korban dalam kondisi meninggal dunia. Kemudian ada dalam kondisi berdarah," kata Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya dikutip, Rabu (13/8).
Polisi sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Rencananya korban akan diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian.
"Kita lagi melaksanakan autopsi untuk memastikan sebab-sebab kematian dan melakukan penyelidikan untuk dapat menggambarkan secara utuh bagaimana peristiwa penyebab korban sebelum meninggal," ucap Dewa.
Soal dugaan tindak pidana pembunuhan atau perampokan, Dewa mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi.
"Itu masih menunggu hasil autopsi. Namun dugaan awal memang patut diduga meninggal karena dugaan adanya tindak pidana," katanya.
Keterangan Tetangga Korban
Salah satu tetangga korban, Salbiah, mengaku masih sempat berinteraksi dengan Dea beberapa jam sebelum kejadian.
“Iya, siang sempat bertemu. Waktu itu saya mau belanja sayur, Bu Dea juga keluar, sepertinya mau belanja,” ujarnya.
Tak lama setelah itu, Salbiah kembali melihat korban.
“Ketemu lagi, dia lagi mau makan. Saya sempat sapa, ‘Bu, lagi mau makan?’” tambahnya.
Beberapa saat kemudian, suasana berubah mencekam. Seorang asisten rumah tangga (ART) di rumah Dea berlari panik memanggil Salbiah.
“Pembantunya dari atas lari ke sini sambil bilang, ‘Bu, Bu Dea dibunuh.’ Kami semua kaget, langsung lari ke atas,” kata Salbiah.
Warga langsung melaporkan hal ini ke polisi.