Perdana Ikuti APBN KiTa, Dirjen Bea Cukai Bicara soal Cukai Minuman Berpemanis

1 month ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Dirjen Bea dan Cukai Kemenkeu, Djaka Budhi Utama di Kantor Kemenkeu, Jumat (23/5/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparanDirjen Bea dan Cukai Kemenkeu, Djaka Budhi Utama di Kantor Kemenkeu, Jumat (23/5/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Konferensi pers APBN KiTa pada Selasa (17/6) menjadi panggung pertama bagi Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Dalam penampilan perdananya pascapelantikan, Djaka memastikan kebijakan cukai atas minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tidak akan diterapkan pada tahun ini.

“Terkait dengan pemberlakuan MBDK, sampai dengan saat ini, sampai dengan perencanaan tahun 2025 sementara tidak akan diterapkan. Mungkin, ke depannya mungkin akan diterapkan,” ujar Djaka dalam konferensi pers APBN KiTa.

Ia tidak memaparkan lebih lanjut alasan di balik penundaan tersebut. Namun dia menegaskan tidak akan ada tambahan sumber penerimaan cukai dari sektor MBDK pada tahun berjalan.

Meski begitu, Djaka tetap menyatakan komitmennya untuk memenuhi target penerimaan kepabeanan dan cukai yang dipatok sebesar Rp 301,6 triliun.

“Bagaimana cara menutupi (potensi penerimaan cukai minuman manis yang hilang)? Tentunya dengan komponen-komponen penerimaan yang dibebankan kepada Bea Cukai, saya mohon doanya dari para awak media bahwa Bea Cukai bisa memenuhi target,” ungkapnya.

Usai konferensi pers, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu, menyampaikan seluruh kebijakan, termasuk MBDK, akan selalu mempertimbangkan kondisi perekonomian yang berlaku.

“Tadi sudah dijawab, policy itu kan selalu kita melihat kondisi perekonomiannya. MBDK tujuan kebijakannya kita tahu untuk kesehatan terutama. Tapi kita kan melihat kondisi perekonomiannya juga sama dengan kebijakan-kebijakan yang lain. Jadi kita lihat aja nanti, terutama kalau kita lagi nyiapin untuk 2026,” kata Febrio.

Ia menyebut proses evaluasi masih berjalan, termasuk diskusi dengan legislatif. “Nanti kita lihat aja, kita sambil konsultasi terus dengan DPR juga, ini kan nyiapin untuk yang 2026,” tambahnya.

Sebelumnya pada awal 2025, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, sempat menyampaikan bahwa rencana cukai MBDK akan diberlakukan pada semester II tahun ini.

“MBDK itu direncanakan kalau sesuai jadwal semester II 2025. Perlu kita ingat di UU HPP, syarat barang kena cukai baru dicantumkan dalam UU APBN, kan sudah,” kata Nirwala saat itu.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan aturan teknis berupa peraturan pemerintah (PP) dan peraturan menteri keuangan (PMK) untuk menjalankan kebijakan tersebut. Cukai MBDK sendiri bertujuan menekan konsumsi gula tambahan masyarakat dari produk minuman kemasan.

“Kita pasang threshold itu akan dibahas di PP-nya. Jadi tidak semua langsung kena, di bawah itu tidak kena di atas itu baru kena. Tentunya kalau di Batasan Barang Kena Cukai itu batasannya harus jelas,” ujar Nirwala.

Read Entire Article