Pengusaha Hotel dan Restoran Diminta Adaptif, Bisa Sasar Sektor Swasta

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Edvard Nalbantjan/ShutterstockIlustrasi kamar hotel. Foto: Edvard Nalbantjan/Shutterstock

Pelaku usaha perhotelan dan restoran diminta adaptif dengan kondisi perekonomian saat ini. Pengamat Pariwisata Taufan Rahmady, menyebut industri hotel dan restoran, tidak bisa hanya bergantung pada pasar wisatawan berbasis APBD atau APBN saja.

Menurutnya, pelaku usaha industri perhotelan dan restoran bisa melakukan reorientasi pasar.

“Apa reorientasi pasar itu? Bahwa sekarang tidak hanya bergantung pada market wisatawan APBN/APBD itu saja,” kata Taufan, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.

Lebih lanjut, Taufan menuturkan bahwa permasalahan yang terjadi saat ini, karena pelaku usaha mengandalkan kegiatan dan pemerintah saja. Ini terlihat porsi kegiatan yang menggunakan APBD/APBN mencapai 70 persen, padahal private sector juga bisa diandalkan karena memiliki pasar yang cukup besar.

“Private sector itu bisa jadi backbone. Jadi tidak hanya bergantung pada pemerintah saja, tapi juga pada kerja sama swasta,” tambahnya.

Saat ini menurut Taufan, ada tiga kunci yang bisa memulihkan industri hotel dan restoran. Pertama, adaptif, atau tidak hanya bergantung pada wisatawan berbasis APBD/APBN saja.

Kedua, inovatif, yaitu melakukan reorientasi pasar. Ketiga, kolaboratif dengan mengajak stakeholder ekosistem pariwisata untuk saling mendukung, seperti travel agent, pelaku pariwisata, guide, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Ini menurut saya yang perlu dilakukan oleh kawan-kawan di industri perhotelan. Tidak mudah memang,” ujar Taufan.

 Matej Kastelic/ShutterstockIlustrasi meeting di hotel. Foto: Matej Kastelic/Shutterstock

Hal yang sama juga diungkapkan Peneliti Ekonomi Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet. Ia mengatakan bahwa bergantung pada kegiatan pemerintah bukanlah strategi jangka panjang yang sehat, justru diperlukan inovasi dari para pelaku usaha.

“Inovasi bukan melulu soal teknologi tinggi, bisa dimulai dari efisiensi internal, diversifikasi produk, hingga kolaborasi dengan sektor lain,” ucapnya.

Ia menjelaskan, hotel bisa mengembangkan model co-working space dan memperluas segmentasi pasarnya. Selain itu, restoran bisa masuk ke layanan catering berbasis langganan, atau menawarkan produk makanan kemasan siap saji yang dipasarkan digital.

“Pelaku usaha hotel juga harus berani melihat peluang baru. Jangan tunggu order pemerintah, ciptakan pasar sendiri. Bangun relasi langsung dengan komunitas, korporasi lokal, dan UMKM lain,” tutur Yusuf.

Yusuf melanjutkan, banyak perusahaan skala menengah yang mencari mitra untuk acara internal, pelatihan, bahkan pengadaan konsumsi.

“Menurut saya ini peluang. Kadang pelaku usaha luput, karena terlalu fokus pada kontrak besar dari pemerintah. Jangan dilupakan juga, pasar dari pemerintah tetap ada, hanya memang ada penyesuaian, sehingga menjaga market dengan konsumen pemerintah juga perlu tetap dilakukan,” kata Yusuf.

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan, industri hotel dan restoran sudah terdampak pemangkasan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L), termasuk perjalanan dinas terhadap usaha hotel. Ketua PHRI Hariyadi B. Sukamdani, menyebut pendapatan perusahaan hotel bintang 3, 4 dan 5 berpotensi kehilangan Rp 24,5 triliun dari kebijakan tersebut.

Presiden Prabowo melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025, memerintahkan penghematan anggaran hingga Rp 306,69 triliun.

Secara spesifik, Prabowo meminta kementerian/lembaga menghemat belanja operasional perkantoran, belanja pemeliharaan, perjalanan dinas, bantuan pemerintah, pembangunan infrastruktur, serta pengadaan peralatan dan mesin. Sementara kepada kepala daerah, Prabowo juga meminta untuk membatasi kegiatan yang bersifat seremonial, bahkan meminta perjalanan dinas dipangkas 50 persen.

Read Entire Article