Pencari Kerja di Sulut Keluhkan Minimnya Pilihan Pekerjaan Serta Syarat Sulit

Ilustrasi job fair di Kota Manado.

MANADO - Para pencari kerja di Sulawesi Utara (Sulut), menyebut kurangnya lapangan usaha yang sesuai bidang keilmuan menjadi kendala terbesar untuk mendapatkan pekerjaan.

Selain itu, minimnya pilihan pekerjaan disertai dengan banyaknya persyaratan yang sulit untuk melamar di suatu pekerjaan, membuat banyak yang akhirnya mundur karena tak sesuai dengan klasifikasi. Salah satu syarat yang dinilai diskriminatif adalah syarat batasan usia.

Jeklin, seorang pencari kerja dengan kualifikasi perhotelan, mengaku sudah selama tiga tahun terakhir kesulitan mendapatkan pekerjaan, karena lowongan pekerjaan yang tersedia hanya sales.

"Jadi tiap ada kegiatan job fair, itu yang tersedia hanya untuk sales, sementara kualifikasi saya adalah perhotelan. Kalaupun ada itu yang tersedia sedikit sekali, sementara pendaftar sangat banyak," kata Jeklin.

Sama halnya keluhan yang disampaikan oleh Bryan, seorang Sarjana Ilmu Pertanian. Diakuinya, untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan ilmu terapannya sangat sulit.

"Belum lagi syarat yang diharuskan seperti usia atau status pernikahan itu sangat tak masuk akal kalau menurut saya," ujar Bryan.

“Banyak lowongan yang mengharuskan syarat usia itu di bawah 30 tahun dan belum menikah. Padahal, usia begitu yang butuh pekerjaan untuk biaya keluarga," katanya lagi.

Untuk itu, dia berharap pada gelaran-gelaran job fair yang diadakan oleh pemerintah, persyaratan yang memberatkan itu bisa disesuaikan kembali, karena ada banyak orang berkualifikasi yang harus kesulitan dapat kerja karena syarat tersebut.

Sebelumnya, pada bulan Juli 2025 ini sejumlah job fair akan digelar pemerintah. Pertama ada job fair dari pemerintah Kota Manado pada Selasa (8/7), dan job fair oleh Pemerintah Provinsi Sulut pada 14-15 Juli 2025.