Pemerintah dan DPR Diminta Serius Lakukan Reformasi Gaji Nasional

4 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Pemerintah dan DPR Diminta Serius Lakukan Reformasi Gaji Nasional Ilustrasi uang rupiah.(Dok. 123RF)

PENGAMAT politik dari Citra Institut Efriza menilai besarnya gaji dan tunjangan anggota DPR tidak sebanding dengan kondisi mayoritas masyarakat. Kesenjangan yang begitu lebar berpotensi memperburuk citra politik dan menurunkan kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif.

Ia menegaskan, pembahasan mengenai reformasi gaji nasional seharusnya tidak berhenti pada isu penghasilan pejabat publik. Penyesuaian juga harus menyentuh tingkat upah minimum rakyat yang hingga kini masih jauh dari kata layak.

"Diharapkan pemerintah dan DPR berbenah dengan melakukan pembahasan dengan serius mengenai reformasi gaji nasional, jadi tidak sekadar wacana penyesuaian gaji dan tunjangan pejabat publik," kata Efriza saat dihubungi, Rabu (3/9).

Ia mencontohkan, masih banyak tenaga honorer, termasuk guru, yang menerima gaji sangat minim. Ada yang harus menempuh perjalanan jauh untuk mengajar, tetapi hanya memperoleh Rp200 ribu per bulan. Kontras dengan itu, anggota DPR bisa menerima take home pay lebih dari Rp100 juta.

Menurut Efriza, pejabat publik seharusnya memiliki kesadaran dan empati politik agar tidak terlihat hidup di menara gading. Ia menilai fasilitas dan gaji bukan berarti tidak pantas diberikan, tetapi harus rasional, proporsional, serta berbanding lurus dengan kinerja dan capaian kebijakan.

"Jika penghasilan pejabat tetap terlalu tinggi tanpa disertai akuntabilitas, kinerjanya juga minim, dan kesenjangan dengan pendapatan maupun UMR masyarakat, maka persepsi publik akan semakin negatif terhadap DPR khususnya," ujarnya.

Ia juga menyinggung soal kebijakan efisiensi anggaran Presiden Prabowo Subianto yang tidak diikuti dengan pembahasan pemangkasan pendapatan DPR. Sebaliknya, pemerintah justru kerap mengeluarkan kebijakan yang menambah beban rakyat, seperti rencana kenaikan iuran BPJS tahun 2026 mendatang.

Situasi ini, menurutnya, membuat demonstrasi publik sulit dihindari. Demonstrasi menjadi tanda ketidakpercayaan rakyat terhadap elite politik yang dianggap lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada pengabdian.

Kondisi tersebut diperparah dengan minimnya transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran. Efriza menilai tingginya gaji DPR menjadi tidak etis apabila tidak diimbangi kinerja nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Jika kinerja tidak memuaskan masyarakat, transparansi penggunaan anggaran tidak jelas, tetapi gaji dan tunjangan tetap besar, maka dasar untuk kita melakukan pembenaran pendapatan DPR yang fantastis, sesuatu yang tidak masuk akal," kata Efriza.

Ia menekankan, persoalan gaji anggota DPR bukan sekadar nominal, tetapi soal rasa keadilan, kepantasan, dan legitimasi politik. Lebih jauh, isu ini juga memperlihatkan bagaimana nilai keadilan sosial dalam Pancasila semakin jauh dari realitas hidup rakyat.

Apabila tidak segera diatur dengan bijak, kata Efriza, perbedaan mencolok antara penghasilan pejabat dan rakyat bisa menjadi bahan bakar berulang untuk kritik tajam serta memperkuat tuntutan reformasi kelembagaan. (M-1)

Read Entire Article