
ANGGOTA Komisi I DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Oleh Soleh, menilai wafatnya Zetro Leonardo Purba, diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru setelah menjadi korban penembakan merupakan tragedi kemanusiaan.
Ia mengatakan hal ini juga ancaman serius terhadap keselamatan para diplomat yang tengah mengemban tugas negara di luar negeri.
"Saya menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum, semoga diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Oleh Soleh di Jakarta, Selasa (2/9).
Politikus asal Dapil Jawa Barat XI itu menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri Indonesia harus segera berkoordinasi erat dengan Pemerintah Peru dan aparat penegak hukum setempat untuk mengusut tuntas kasus penembakan tersebut.
“Peristiwa ini tidak boleh dianggap biasa. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, harus memastikan pelaku segera ditangkap dan diproses hukum secara adil. Kita juga harus menjamin bahwa kasus ini ditangani secara transparan dan menyeluruh,” tegasnya.
Selain itu, Soleh mengingatkan pemerintah agar memperkuat perlindungan dan pengamanan terhadap para diplomat serta staf perwakilan Indonesia di luar negeri, mengingat ancaman terhadap mereka semakin kompleks di tengah dinamika global.
“Diplomat kita adalah ujung tombak diplomasi bangsa. Negara wajib memastikan keselamatan mereka. Jangan sampai ada lagi korban karena lemahnya pengamanan atau kelalaian dalam perlindungan,” tambahnya.
Oleh meminta agar pemerintah memberikan pendampingan penuh bagi keluarga korban, baik dalam bentuk dukungan psikologis maupun pemenuhan hak-hak almarhum sebagai abdi negara.
“Kasus ini harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama internasional di bidang keamanan diplomatik, agar tragedi serupa tidak kembali terjadi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Zetro Leonardo Purba tewas ditembak tiga kali oleh orang bersenjata. Lokasi penembakan itu hanya beberapa meter dari apartemen yang disewanya. Sebelum penembakan terjadi, Zetro sedang bersepeda bersama istrinya. Tiba-tiba keduanya dicegat oleh seorang pria bersenjata, kemudian menembak Zetro. Korban sempat dibawa ke Klinik Javier Prado, tapi nyawanya tidak tertolong. (Faj/I-1)