Pembiayaan Pinjol Tembus Rp 82,59 Triliun per Mei 2028, Melesat 28 Persen

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dok. OJKKepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman. Foto: Dok. OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sektor pinjaman daring atau pindar masih mencatatkan pertumbuhan tinggi hingga Mei 2025. Nilai pembiayaan yang disalurkan tercatat mencapai Rp 82,59 triliun, naik signifikan sebesar 27,93 persen secara tahunan.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Modal Ventura, dan Lembaga Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, menjelaskan kondisi industri keuangan non-bank secara menyeluruh masih stabil. Termasuk di sektor pembiayaan dan fintech lending.

"Profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan rasio non-performing financing atau NPF gross tercatat sebesar 2,57 persen dan NPF net 0,88 persen. Gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,20 kali atau berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali," kata Agusman dalam konferensi pers, Selasa (8/7).

Secara total, piutang pembiayaan yang disalurkan perusahaan pembiayaan pada Mei 2025 tumbuh 2,83 persen secara tahunan menjadi Rp 504,58 triliun. Sementara itu, pembiayaan dari sektor modal ventura juga tumbuh 0,88 persen yoy menjadi Rp 16,35 triliun.

Untuk pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan, Agusman mencatat pertumbuhan drastis sebesar 54,26 persen yoy, dengan nilai mencapai Rp 8,58 triliun. Meski demikian, rasio kredit bermasalah BNPL (NPF gross) sedikit lebih tinggi dibandingkan sektor lain, yakni 3,74 persen.

Dari sisi risiko kredit di sektor pinjaman daring, tingkat wanprestasi (TWP90) secara agregat tercatat di 3,19 persen, masih dalam batas aman menurut regulator.

Namun demikian, Agusman juga menyoroti kewajiban ekuitas minimum yang belum sepenuhnya dipenuhi oleh sejumlah penyelenggara layanan keuangan. Untuk sektor perusahaan pembiayaan, tercatat 3 dari 145 perusahaan masih belum memenuhi syarat ekuitas minimum Rp 100 miliar.

Sementara di sektor pindar, terdapat 14 dari 96 penyelenggara yang belum memenuhi syarat ekuitas minimum Rp 12,5 miliar.

"Pemenuhan kewajiban ekuitas minimum penyelenggara pindar akan semakin meningkatkan ketahanan dan daya saing penyelenggara pindar yang pada akhirnya akan memperkuat industri pindar secara keseluruhan," kata Agusman.

Ia menambahkan, lima dari 14 penyelenggara telah menyerahkan komitmen dan action plan, dua penyelenggara pindar syariah berencana melakukan merger, dan tujuh lainnya sedang menjajaki kerja sama dengan calon strategic investor.

OJK pun terus mendorong pemenuhan ekuitas minimum ini melalui berbagai langkah, mulai dari setoran modal dari pemegang saham hingga konsolidasi dan bahkan pengembalian izin usaha bagi yang tidak sanggup memenuhi persyaratan. Upaya ini dinilai penting untuk memperkuat fondasi industri pinjaman daring nasional.

Read Entire Article