REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Mega Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan Rp9,18 triliun hingga Juli 2025, tumbuh 25,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ditopang pembiayaan korporasi yang naik 16,88 persen menjadi lebih dari Rp3,9 triliun atau setara 43 persen dari total pembiayaan.
Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita menegaskan, meski tidak menggunakan bunga sebagai dasar operasional, kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia tetap menjadi pertimbangan bagi hasil.
“Untuk menjaga daya saing, Bank Mega Syariah terus fokus memperkuat fundamental bisnis dengan menjaga komposisi dana murah atau CASA. Strategi ini membuat perseroan mampu menawarkan pembiayaan dengan harga yang lebih kompetitif kepada nasabah,” ungkap Hanie, Rabu (27/8/2025).
Penurunan BI Rate menjadi 5 persen per Agustus 2025 menjadi momentum bagi Bank Mega Syariah untuk memperkuat pendekatan B2B2C. Bank menggandeng lembaga pendidikan dan kesehatan guna menjaring dana institusi sekaligus individu. Dengan ekosistem ini, Bank Mega Syariah menargetkan net interest margin (NIM) lebih optimal.
Selain korporasi, pembiayaan konsumer juga tumbuh signifikan. Hingga Juli 2025, total pembiayaan konsumer mencapai Rp523 miliar, naik 46,09 persen (yoy). Produk andalan, antara lain, pembiayaan tanpa agunan Flexi Mitra untuk nasabah payroll, Flexi Home untuk pembiayaan rumah, serta Flexi Multiguna untuk kebutuhan beragam.
Dari sisi penghimpunan dana, Bank Mega Syariah mencatat dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp10,86 triliun, meningkat 10,8 persen. Dana murah atau CASA mencapai Rp3,4 triliun, tumbuh 8,58 persen dan menyumbang 37,38 persen dari total pembiayaan. Produk baru seperti Tabungan Mesya Berkah dan Tabungan Mesya Berkah Rencana Sesukanya ditawarkan untuk memperkuat basis dana murah.
Penguatan digital menjadi faktor pendorong. Aplikasi mobile banking M-Syariah mencatat kenaikan pengguna aktif lebih dari 65 persen hingga pertengahan 2025, sementara transaksi QRIS melonjak lebih dari 120 persen. Program loyalitas seperti Balapan QRIS, Tabungan Haji iB, dan Deposito Berkah Digital juga berkontribusi meningkatkan DPK.
“Dengan tren penurunan suku bunga, Bank Mega Syariah tetap menjaga daya saing dengan menghadirkan produk pembiayaan yang kompetitif dan sesuai kebutuhan nasabah,” kata Hanie.