Pedagang Online Bakal Kena Pajak, Asosiasi-Menteri UMKM Buka Suara

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 ShutterstockIlustrasi Belanja Online. Foto: Shutterstock

Sebagai bagian dari strategi meningkatkan penerimaan negara, pemerintah tengah merancang regulasi baru yang mewajibkan platform e-commerce untuk memotong pajak atas penghasilan yang diperoleh para penjual online.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menegaskan bahwa ketentuan ini hanya berlaku bagi pelapak dengan omzet tahunan minimal Rp 500 juta, sehingga pelaku usaha mikro dengan omzet di bawah angka tersebut tidak akan terdampak.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Rosmauli, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan penyesuaian mekanisme pemungutan pajak, bukan penambahan jenis pajak baru.

Ke depan, marketplace akan memiliki peran sebagai pemotong pajak langsung dari setiap transaksi penjualan yang berlangsung di platform mereka.

Hingga 31 Maret 2025, DJP Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan pajak dari sektor ekonomi digital telah mencapai Rp 34,91 triliun. Angka tersebut meliputi kontribusi dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) sebesar Rp 27,48 triliun, pajak kripto sebesar Rp 1,2 triliun, pajak dari sektor fintech (P2P lending) sebesar Rp 3,28 triliun, serta pajak dari transaksi pengadaan barang dan/atau jasa melalui Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah (pajak SIPP) sebesar Rp 2,94 triliun.

Asosiasi Dukung Asal Implementasinya Tepat

Menanggapi rencana ini, Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Primawan, menegaskan pelaku industri akan mendukung kebijakan pemerintah, asal implementasinya dilakukan dengan tepat dan adil.

"Apa pun kebijakan dari pemerintah, kami tentu akan patuh dan siap menjalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kepatuhan terhadap regulasi merupakan bagian dari komitmen kami sebagai pelaku industri e-commerce dalam mendukung ekosistem yang sehat dan berkelanjutan," ujarnya kepada kumparan, dikutip Minggu (29/6).

Meski begitu, Budi menegaskan bahwa regulasi resmi terkait kebijakan ini masih belum diterbitkan. Sejumlah platform memang telah menerima sosialisasi terbatas dari DJP, tetapi belum dapat memberikan respons teknis lebih lanjut.

Ia juga menekankan bahwa jika marketplace ditunjuk sebagai pemotong pajak untuk penjual individu dengan omzet tertentu, maka jutaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) digital akan terdampak langsung. Oleh karena itu, ia menilai penting untuk memastikan kesiapan sistem dan komunikasi yang efektif dari pihak platform.

idEA pun menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan otoritas pajak demi menyusun kebijakan yang seimbang. “Kami siap bekerja sama dengan DJP dalam mendukung kebijakan perpajakan yang adil dan transparan, serta mendorong kepatuhan nasional tanpa menghambat ruang tumbuh bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia," tegasnya.

Menteri UMKM Buka Suara

 Jamal Ramadhan/kumparanMenteri UMKM Maman Abdurrahman. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, juga buka suara terkait rencana pengenaan terhadap pedagang online.

Maman memilih tidak memberikan banyak komentar mengenai kebijakan tersebut karena ia baru menerima informasinya dan belum sempat berkoordinasi lebih lanjut dengan Kemenkeu.

"Belum, nanti setelah kita ada ini deh, gue juga baru dapet update," katanya saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, dikutip Minggu (29/6).

Saat ini pedagang UMKM (offline) memang sudah dikenakan PPh final sebesar 0,5 persen per bulannya untuk omzet di atas Rp 500 juta, sesuai PP 55/2022. Namun, kebijakan ini belum berlaku untuk pedagang e-commerce. Maman pun menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait.

"Kalau yang 0,5 persen kan memang sudah berjalan (untuk UMKM offline). Nah ini makanya gue belum bisa jawab, gue koordinasi dulu," jelas Maman.

Read Entire Article