
POLDA Metro Jaya menggelar patroli skala besar di berbagai wilayah Ibu Kota pada Senin (1/9), guna memastikan keamanan dan ketertiban pascaaksi demonstrasi beberapa hari sebelumnya.
Kepala Biro Operasi (Karoops) Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, mengatakan sebanyak 350 personel dikerahkan. Patroli juga melibatkan sejumlah elemen organisasi masyarakat (ormas) untuk memperkuat pengawasan.
"Niat, tujuan, dan maksud kita dalam melaksanakan patroli skala besar ini adalah untuk menjaga keamanan, kenyamanan di lingkungan Kota Jakarta. Harapannya, seluruh masyarakat bisa kembali normal seperti sediakala, tidak ada gangguan, tidak ada halangan, bekerja dengan tenang, dan beraktivitas dengan lancar," kata Wijatmika dikutip Antara, Senin (1/10).
Rute patroli melintasi sejumlah titik strategis, mulai dari Jatinegara, Kuningan, Kwitang, Juanda, Tomang, Sunter, hingga Daan Mogot. Wijatmika menegaskan, pengawasan juga mencakup titik-titik kecil seperti gang permukiman.
Ia pun mengingatkan seluruh personel untuk menjaga sikap saat bertugas.
"Tunjukkan kepada masyarakat perilaku yang baik. Tentunya juga kepada seluruh anggota sekalian, mari dengan kehadiran kita, harapannya adalah supaya situasi terus kita pertahankan untuk kondusif," kata Wijatmika.
Sementara itu, Polri menegaskan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Indonesia, khususnya Jakarta, saat ini sudah kondusif. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menyebut patroli skala besar merupakan langkah berkelanjutan bersama TNI untuk menjaga stabilitas.
"Situasi saat ini kondusif. Di daerah Jakarta kemarin, dari Polda Metro Jaya dan Komando Daerah Militer Jayakarta melakukan patroli skala besar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko.
Trunoyudo mengatakan bahwa Polri terus melaksanakan berbagai langkah preemtif, preventif, hingga penegakan hukum terus berjalan untuk memastikan rasa aman dan nyaman,
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih cermat menerima informasi dan tidak terjebak hoaks.
"Setiap informasi itu betul-betul harus disaring dulu. Kemudian, lihat sumbernya. Tentu teman-teman media yang bisa menjernihkan informasi yang berkembang," katanya. (P-4)