REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Di tengah meningkatnya permintaan terhadap obat-obatan populer, para ahli dan kelompok industri mengkhawatirkan para pemangku kebijakan mungkin tidak mampu mengejar kelihaian para pemalsu obat.
"Seorang dokter hanya menuliskan resep. Mereka tidak peduli dari mana pasien membeli obatnya," tandas Saifuddin Ahmed, seorang praktisi kesehatan masyarakat dan ahli epidemiologi dari Universitas Johns Hopkins di AS. "Sangat penting agar penyedia layanan kesehatan terlibat. [Para regulator] saja tidak cukup mengatasinya," kata Ahmed kepada DW.
Lonjakan permintaan terhadap produk seperti Wegovy dan Zepbound, menunjukkan betapa besarnya tantangan yang dihadapi.
Produk-produk tersebut mengandung senyawa aktif bernama semaglutide atau tirzepatide, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati diabetes tipe 2. Namun, obat-obatan ini ternyata memiliki efek samping yang menyebabkan penurunan berat badan secara signifikan dan berkelanjutan.
Efeknya, permintaan akan kedua jenis obat inipun melonjak dari orang-orang yang ingin menurunkan berat badan, dan hal ini menyebabkan kelangkaan obat tersebut di pasaran. Obat-obatan palsu kemudian mengisi kekosongan tersebut.
sumber : https://www.dw.com/id/pasar-gelap-obat-palsu-maunya-langsing-malah-ancam-nyawa/a-73497918?maca=ind-VAS_Eng_Republika_Softnews-29605-xml-media