
Pakar adaptasi dan perubahan iklim Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr Ir Sri Yuliani mengkhawatirkan tingkat konsumsi energi dunia yang terus meningkat, yang memerlukan intervensi cepat, agar mampu menekan laju suhu global, terutama di sektor pembangunan.
Menurut dia, berdasarkan catatan lembaga panel pemerintah tentang perubahan iklim IPCC (Intergoverment Penel on Climate Change), suhu global mengalami peningkatan rata rata 1,2 derajat Celcius.
"Jika tidak ada intervensi, dikhawatirkan pada 2030-2035, suhu naik hingga 1,5 derajat Celcius. Pada sisi lain potret konsumsi energi dunia semakin meningkat, terutama pada sektor pembangunan," tegas Sri Yuliani menyarikan pidato pengukuhan profesor yang akan dibacakan Selasa (26/8/2025) untuk Media Indonesia, Senin (25/8/2025) di Kampus Kentingan.
Dia katakan, menyikapi perubahan iklim yang ada sekarang ini, bangunan menjadi elemen kunci, agar kedepan bisa menciptakan efisiensi energi. Ini akan menjadi tantangan arsitek dan pemangku kebijakan pembangunan berkelanjutan.
Guru besar Fisika Bangunan pada FT UNS ini menegaskan, konsumsi energi bangunan didominasi oleh penggunaan peralatan yang sangat bergantung pada kondisi suhu bangunan dan lingkungan.
"Karena itu untuk menyikapi perubahan iklim, diperlukan pendekatan ganda, yakni oenerapan inovasi teknologi ramah lingkungan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap efisiensi energi, dengan menghadirkan atap hijau. Khususnya inovasi atap hijau bangunan bertingkat, sebagai akselerasi pembangunan berkelanjutan," tegas dia.
Selain Sri Yuliani, ada 19 dosen dari 6 fakultas di UNS yang akan dikukuhkan sebagai guru besar pada Selasa dan Rabu (26 -27/8/2025) di UNS. Ini menjadikan penambahan jumlah profesor di kampus yang berlokasi di Kampung Kentingan menjadi 82 orang.
"Pengukuhan 19 guru besar ini, menjadi percepatan luar biasa untuk memperkuat UNS dalam pengembangan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, hingga mengakselerasi UNS dalam daftar Top 500 QS World University Rangking tahun ini," terang Sekretaris Senat Akademik UNS, Prof Mohammad Jamin dalam jumpa pers. (H-1)