OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil Meski Trump Naikkan Tarif

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Gedung DPR RI, Selasa (25/2/2025). Foto: Ghifari/kumparan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Gedung DPR RI, Selasa (25/2/2025). Foto: Ghifari/kumparan

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menegaskan sektor jasa keuangan Indonesia tetap dalam kondisi stabil, meski dinamika global tengah memanas.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kembali melempar ancaman tarif terhadap sejumlah negara termasuk Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Mahendra dalam konferensi hasil Rapat Dewan Komisioner OJK yang digelar pada 25 Juni 2025. Ia menyebut rapat tersebut secara khusus membahas stabilitas industri keuangan nasional dalam menghadapi ketidakpastian global.

“Dari Rapat Dewan Komisioner secara bulanan yang dilakukan pada tanggal 25 Juni 2025 yang lalu, yang memilih tema sektor jasa keuangan terjaga stabil di tengah ketidakpastian geopolitik global,” kata Mahendra dalam konferensi pers, Selasa (8/7).

Mahendra mengungkapkan, ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok memang sempat mereda usai tercapainya kesepakatan dagang antara kedua negara. Namun, dinamika kembali meningkat setelah Trump memutuskan menaikkan tarif terhadap negara-negara anggota BRICS, termasuk Indonesia.

“Walaupun tentu saja kita melihat perkembangan pada hari ini, keputusan dari Amerika Serikat berkaitan dengan tingkat tarif kepada sejumlah negara-negara lain termasuk Indonesia,” ucap Mahendra.

Di luar isu tarif, Mahendra juga menyinggung kondisi geopolitik Timur Tengah yang sempat memanas akibat konflik antara Israel dan Iran, serta serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran. Meski begitu, ia menyebut gencatan senjata berhasil menurunkan tekanan terhadap pasar keuangan dan harga minyak global.

Mahendra menjelaskan, lembaga internasional seperti Bank Dunia dan OECD telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 dan 2026. Indikator ekonomi global juga menunjukkan tren moderasi dan berada di bawah ekspektasi sebelumnya.

Kondisi ini membuat banyak negara mengambil kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar. Meski demikian, Bank Sentral AS (The Fed) masih menahan suku bunga acuannya karena menunggu kepastian atas dampak tarif terhadap inflasi.

“Di Amerika Serikat, meski outlook pertumbuhan ekonomi diturunkan, Bank Sentral Amerika, The Fed, masih belum menurunkan suku bunga dan mempertahankannya untuk FFR di kisaran 4,25 sampai 4,5 persen menunggu kejelasan kebijakan tarif dan dampaknya terhadap inflasi,” jelas Mahendra.

Sementara itu, perekonomian Indonesia masih menunjukkan ketahanan yang cukup kuat. Inflasi inti terus menurun dan pada Mei 2025 tercatat sebesar 2,37 persen. Neraca perdagangan juga kembali mencatatkan surplus cukup besar, terutama berkat peningkatan ekspor di sektor pertanian dan manufaktur.

Mahendra menyebut ekspor produk pertanian dan manufaktur telah tumbuh positif selama tiga bulan terakhir, menutupi penurunan dari sektor pertambangan dan komoditas lain.

Untuk menjaga stabilitas keuangan nasional, Mahendra mengatakan bahwa OJK secara aktif melakukan pemantauan dan asesmen berkala terhadap risiko-risiko global yang bisa berdampak terhadap pasar keuangan domestik.

“OJK mencermati dan melakukan asesmen berkala terhadap perkembangan kondisi geopolitik global yang berpotensi meningkatkan volatilitas pasar keuangan dan tentunya kinerja debitur sektor real yang memiliki exposure terhadap risiko terkait,” ucapnya.

OJK juga telah meminta lembaga jasa keuangan untuk aktif melakukan asesmen lanjutan agar dapat mengambil langkah antisipatif dalam menghadapi potensi risiko yang meningkat.

Tak hanya itu, Mahendra juga menyebut, saat ini OJK tengah memproses izin bagi pembentukan kelembagaan Perusahaan Induk Konglomerasi Keuangan (PIKK). Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas terbitnya POJK Nomor 30 Tahun 2024.

“OJK sedang memproses perizinan dalam rangka penetapan Kelembagaan Perusahaan Induk Konglomerasi Keuangan yang disingkat PIKK sebagai tindak lanjut POJK nomor 30 tahun 2024 tentang konglomerasi keuangan dan PIKK serta sedang menyusun RPOJK tentang penerapan tata kelola terintegrasi bagi PIKK,” ujar Mahendra.

Read Entire Article