OJK Pastikan Tindak Tegas Pinjol Tak Taat Regulasi hingga Gagal Bayar

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 ShutterstockIlustrasi pencurian uang digital. Foto: Shutterstock

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bakal menindak tegas penyelenggara fintech lending atau pinjaman online (pinjol) yang tak patuh regulasi. Begitu juga dengan perusahaan yang terindikasi gagal bayar.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan LJK Lainnya, Agusman, menyebut penyelenggara pinjol dengan tingkat wanprestasi tinggi memang tetap bisa menyalurkan pendanaan baru. Terutama selama belum dikenai sanksi administratif tertentu.

“Jika dalam proses analisis dan pembinaan ditemukan potensi risiko yang lebih serius seperti gagal bayar atau aspek pelanggaran terhadap ketentuan, OJK dapat mengenakan sanksi administratif, termasuk penghentian sementara penyaluran pendanaan dan pembatasan terhadap penerimaan Lender baru,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (15/7).

OJK memastikan pengawasan terhadap pelaku industri ini bakal dilakukan secara ketat, khususnya bagi yang memiliki Tingkat Wanprestasi 90 hari (TWP90) di atas ambang batas 5 persen.

"Apabila TWP90 telah mencapai ambang batas tersebut, OJK akan melakukan langkah pembinaan, antara lain melalui penerbitan surat pembinaan dan permintaan penyampaian rencana aksi (action plan) yang konkret untuk menurunkan tingkat wanprestasi,” ujarnya.

Hingga saat ini, beberapa penyelenggara fintech telah dikenai sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha (PKU) akibat kasus gagal bayar. Dalam masa PKU tersebut, penyelenggara tidak diperbolehkan menyalurkan pendanaan baru sampai kewajiban diselesaikan dan ada perbaikan kinerja.

 Nicha Muslimawati/kumparanKepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan

Kasus KoinP2P dan Pengawasan terhadap Borrower

Terkait kasus KoinP2P, OJK mengkonfirmasi penegakan hukum terhadap borrower yang diduga membawa kabur dana lender masih berjalan. Upaya ini dilakukan dengan melibatkan aparat penegak hukum.

“Upaya penegakkan hukum mengenai borrower yang diduga membawa kabur uang lender sedang dilakukan, termasuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum,” jelas Agusman.

Dia juga menyebut pengawasan terhadap borrower merupakan bagian dari kewajiban penyelenggara fintech. OJK telah mengatur penyelenggara wajib melakukan analisis dan verifikasi risiko secara menyeluruh.

"Analisis risiko pendanaan antara lain dilakukan dengan penilaian kelayakan dan kemampuan calon borrower untuk memenuhi kewajiban pembayaran dan kemampuan membayar kembali,” ujarnya.

Hal tersebut telah diatur dalam POJK 40/2024 dan SEOJK 19/2023 yang menjadi dasar pengawasan terhadap aktivitas penyelenggara.

Menanggapi kritik soal ledakan jumlah platform fintech lending khususnya Pinjaman daring (Pindar) dan dugaan lemahnya pengawasan, Agusman menegaskan pertumbuhan industri Pindar masih didorong oleh misi penguatan inklusi keuangan.

Namun demikian, OJK tetap meningkatkan pengawasan dan pengetatan regulasi untuk menutup celah yang ada.

"OJK juga terus melakukan upaya penguatan pengaturan dan pengawasan, termasuk menutup celah regulasi, antara lain melalui penerbitan POJK 40/2024 sebagai tindak lanjut amanat UU P2SK serta menyempurnakan POJK 10/2022 tentang Pindar,” terang Agusman.

Dilanjut Agusman, saat ini OJK tengah menyusun perubahan SEOJK 19/2023 sebagai aturan turunan dari POJK 40/2024. Kebijakan ini disusun untuk memperkuat industri Pindar ke depan sesuai Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Pindar 2023-2028.

Read Entire Article