
Banjir bandang yang menerjang Texas, Amerika Serikat (AS), per Senin (7/7), menewaskan lebih dari 100 orang. Tim evakuasi masih melanjutkan operasi mencari korban.
Korban jiwa termasuk puluhan remaja putri dan pembimbingnya yang sedang ikut perkemahan pemuda musim panas menyambut HUT Kemerdekaan AS. Tempat mereka berkemah tersapu banjir bandang hasil luapan sungai.

Ramalan cuaca di AS mengungkap banjir masih akan datang. Sebab, hujan deras belum akan mereda dalam waktu dekat.
“Masih ada ancaman hujan lebat yang berpotensi menyebabkan banjir,” kata Gubernur Texas Greg Abbott seperti dikutip dari AFP.

Abbott mengatakan, kemungkinan besar jumlah korban jiwa masih akan bertambah, lantaran upaya pencarian dan evakuasi terus dilanjutkan.
Dengan adanya ancaman banjir susulan, upaya pencarian korban diprediksi akan semakin rumit. Otoritas setempat menurunkan 1750 personel SAR, helikopter, perahu hingga anjing demi mendukung pencarian.

Presiden Donald Trump direncanakan mengunjungi wilayah terdampak banjir di Texas pada Jumat mendatang. Jelang kedatangannya Gedung Putih mengecam kritikan yang menyebut pemotongan anggaran badan cuaca membuat sistem peringatan dini melemah.
“Menyalahkan Presiden Trump karena banjir merupakan kebohongan bejat, dan tak ada tujuannya di saat perkabungan nasional,” kata jubir Gedung Putih Karonline Leavitt.