Nilai perusahaan Microsoft telah melampaui 4 triliun dolar AS pada Kamis, 31 Juli 2025, yang menyamai Nvidia sebagai perusahaan publik yang pernah mencapai tonggak sejarah tersebut. Prestasi kedua perusahaan itu bisa dicapai berkat fokus pada AI dan infrastruktur digital.
Microsoft fokus mengembangkan infrastruktur digitalnya melalui layanan cloud Azure, lengkap dengan fitur-fitur AI yang mumpuni untuk software produktivitas yang ditujukan bagi pelanggan korporasi.
Kembali ke Microsoft. Nilai perusahaan melesat hampir 9% setelah merilis laporan keuangan luar biasa periode April - Juni atau kuartal kedua 2025. Pendapatannya 76,4 miliar dolar AS, naik 18% dari tahun lalu. Sementara labanya 34,3 miliar dolar AS.
Produk AI dari Microsoft telah didorong ke berbagai produk software seperti Microsoft Office, Teams, GitHub, sampai fitur-fitur yang ada di Azure. AI large language model (LLM) Copilot juga terus diperkuat manfaatnya untuk berjalan di software Word dan Excel.
Microsoft menganggarkan 30 miliar dolar AS belanja modal pada kuartal ketiga 2025 —total belanja modal tahunan 120 miliar dolar AS— untuk memperluas infrastruktur AI. Mereka terus memperbanyak kapasitas data center, membekali lebih banyak chip GPU untuk AI, dan lebih banyak kapasitas cloud.
Pengeluaran sebesar itu biasanya membuat investor takut. Namun, ketika pengeluaran tersebut mendanai pertumbuhan Azure sebesar 39% dan langsung digunakan untuk penerapan AI perusahaan, ceritanya sangat berbeda.
Saham Microsoft sudah naik hampir 30% pada tahun ini. Hal itu sebenarnya bukan kenaikan saham terbesar dalam dunia teknologi, karena saham Nvidia juga melonjak luar biasa besar.
Direktur Keuangan Microsoft, Amy Hood, mengatakan ia merasa "sangat senang bahwa pengeluaran yang kami lakukan berkorelasi dengan bisnis yang pada dasarnya telah dikontrak dan tercatat, yang perlu kami wujudkan."
Pertumbuhan Microsoft tidak didorong oleh satu produk saja, melainkan oleh pergeseran platform —yang menyentuh hampir setiap lapis tumpukan infrastruktur perusahaan modern.
Pesan yang ingin disampaikan industri teknologi untuk dunia sangat jelas, bahwa AI bukan sekadar narasi, dan Micrsoft bukan sekadar ikut-ikutan. Perusahaan ini telah bertransformasi menjadi tulang punggung AI di dunia korporat. Persaingan dengan Google dan Amazon sangat sengit dalam pengembangan AI.
"Kita belum mendekati garis finis," kata Satya Nadella, CEO Microsoft, dalam konferensi pers laporan keuangan Q2 2025. Dia menambahkan bahwa perusahaan tersebut, "paling banter, mungkin masih berada di pertengahan babak."