Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara saat konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, Ahad, 10 Agustus 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (10/8) menyatakan bahwa serangan militer terbaru di Jalur Gaza akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Serangan ditargetkan selesai dalam waktu yang singkat.
Pernyataan itu disampaikan saat Dewan Keamanan PBB kembali menerima seruan internasional agar penderitaan warga sipil di wilayah Palestina segera diakhiri.
Menurut Netanyahu, langkah ini diambil setelah kabinet keamanan Israel pada Jumat lalu menyetujui pengambilalihan kendali penuh atas Kota Gaza. Ia menegaskan bahwa operasi ini adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan tugas yang telah dimulai sejak awal perang, yaitu mengalahkan Hamas dan membebaskan sandera yang mereka tahan sejak serangan 7 Oktober dua tahun lalu.
“Kami tidak memiliki pilihan lain,” kata Netanyahu dalam konferensi pers. Hamas terus menolak menyerahkan senjatanya, dan kami akan memastikan bahwa ancaman ini dihapus sepenuhnya.”
Rencana menuai banyak kritik, baik dari dalam negeri maupun komunitas internasional, yakni untuk
Serangan udara
Pada Ahad malam, eskalasi kekerasan kembali terjadi. Saksi mata melaporkan serangan udara Israel menghantam sejumlah titik di Kota Gaza, yang merupakan pusat populasi terbesar di Jalur Gaza.