Netanyahu Perintahkan Rebut Kota Gaza, Israel Desak Warga Mengungsi

7 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV — Militer Israel pada Sabtu (6/9/2025) meminta warga Palestina di Kota Gaza, wilayah perkotaan terbesar di kantong tersebut, untuk mengungsi ke selatan. Militer memperingatkan bahwa operasi berlangsung di seluruh kota.

Pasukan Israel telah melancarkan serangan di pinggiran kota bagian utara selama berminggu-minggu, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer merebut kota itu.

Netanyahu mengatakan Kota Gaza merupakan basis Hamas dan penguasaan wilayah tersebut diperlukan untuk mengalahkan kelompok militan Islamis Palestina yang serangannya pada Oktober 2023 memicu perang.

Serangan ini mengancam menggusur ratusan ribu warga Palestina yang selama hampir dua tahun berlindung di kota itu. Sebelum perang, sekitar satu juta orang atau hampir separuh populasi Gaza tinggal di Kota Gaza.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menulis di X bahwa penduduk harus meninggalkan kota dan menuju wilayah pesisir Khan Younis di Gaza selatan. Ia meyakinkan mereka yang mengungsi akan mendapat makanan, perawatan medis, dan tempat berlindung di sana.

Pada Kamis lalu, militer menyatakan telah menguasai hampir separuh Kota Gaza. Mereka juga mengklaim telah menguasai sekitar 75 persen wilayah Gaza.

Banyak warga Kota Gaza yang sempat mengungsi di awal perang kemudian kembali. Sejumlah penduduk mengatakan mereka menolak untuk mengungsi lagi.

Militer telah melancarkan serangan besar-besaran selama berminggu-minggu, bergerak maju melalui pinggiran kota, dan pekan ini pasukan berada dalam jarak beberapa kilometer dari pusat kota.

Netanyahu, yang didukung sekutu koalisi sayap kanan, memerintahkan perebutan Kota Gaza meski bertentangan dengan saran pimpinan militer Israel, menurut sejumlah pejabat Israel. Walaupun ragu, militer mengerahkan puluhan ribu pasukan cadangan untuk mendukung operasi.

Perang di Gaza semakin membuat Israel terisolasi secara diplomatis, dengan sejumlah sekutu terdekat mengecam kampanye militer yang telah menghancurkan wilayah kecil itu.

Di dalam negeri, muncul seruan yang semakin meningkat, dipimpin keluarga sandera dan para pendukungnya, untuk mengakhiri perang melalui kesepakatan diplomatik yang menjamin pembebasan 48 tawanan yang tersisa. Para pejabat Israel meyakini 20 di antaranya masih hidup.

Netanyahu mendorong kesepakatan “all or nothing” yang membebaskan seluruh sandera sekaligus dan membuat Hamas menyerah.

Pejabat militer Israel menyebut mereka telah menewaskan sejumlah pemimpin kunci Hamas serta ribuan pejuangnya, sehingga kelompok itu kini beroperasi sebagai pasukan gerilya.

Hamas sendiri menawarkan pembebasan sebagian sandera untuk gencatan senjata sementara, serupa dengan kesepakatan yang sempat dibahas pada Juli sebelum negosiasi yang dimediasi Amerika Serikat dan negara-negara Arab gagal.

Kelompok tersebut, yang telah memerintah Gaza hampir dua dekade, kini hanya menguasai sebagian wilayah kantong. Hamas menyatakan siap membebaskan semua sandera jika Israel setuju mengakhiri perang dan menarik seluruh pasukannya dari Gaza.

Sebagian besar sandera yang telah bebas dilepaskan melalui negosiasi diplomatik yang dimediasi Amerika Serikat dan negara-negara Arab. Namun, perundingan terakhir pada Juli gagal, dan kedua belah pihak saling menuduh beritikad buruk.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant Katz, pada Jumat (5/9/2025) mengatakan operasi militer di Gaza akan diintensifkan hingga Hamas menerima syarat Israel untuk mengakhiri perang: membebaskan sandera dan melucuti senjata. “Jika tidak, kelompok itu akan hancur,” ujarnya.

sumber : REUTERS

Read Entire Article