Negara Kaya Dinilai Ingkari Janji Pendanaan Iklim

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Komitmen negara-negara kaya untuk menyalurkan dana dampak perubahan iklim atau loss and damage fund makin diragukan. Dana yang dijanjikan sebesar 789 juta dolar AS sejak dua tahun lalu, baru terealisasi 348 juta dolar AS.

Dana tersebut ditujukan untuk membantu negara-negara berkembang yang terdampak krisis iklim, melalui lembaga multilateral Fund for Responding to Loss and Damage (FRLD). Namun hingga pertengahan 2025, sebagian besar negara pendonor belum menepati janji mereka, termasuk Italia, Uni Eropa, dan Luksemburg yang tidak menyebutkan tenggat waktu pencairan dana.

Mewakili dewan negara-negara berkembang, perwakilan Honduras di FRLD, Elena Cristina Pereira Colindres, menyatakan kekhawatiran mendalam atas ketidakpastian komitmen pendanaan dari negara-negara kaya.

“Transparansi dan prediktabilitas penyaluran dana masih sangat lemah,” ujar Pereira seperti dikutip Climate Home News, Kamis (10/7/2025).

Ia menyebut, jadwal pencairan dana jangka panjang saat ini justru menyulitkan dewan FRLD dalam menentukan anggaran yang dapat digunakan. “(Selain itu) mengikis kepercayaan komitmen mitra-mitra kami pada kapitalisasi pendanaan jangka panjang,” tambahnya.

Sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, Australia, dan Swedia pun hanya mencairkan sebagian kecil dari janji pendanaannya. Sementara itu, FRLD tahun ini telah menyetujui anggaran 250 juta dolar AS untuk tahun depan, namun Pereira menegaskan jumlah tersebut tidak mencerminkan kebutuhan riil yang jauh lebih besar.

Penelitian di jurnal Nature pada 2024 memperkirakan kerugian akibat perubahan iklim mencapai 395 miliar dolar AS per tahun secara global. Negara-negara berkembang menuntut dana loss and damage minimal 100 miliar dolar AS per tahun hingga 2030.

Dalam rapat dewan FRLD di Filipina, perwakilan Fiji, Daniel Lund, menyebut besaran dana saat ini tidak sebanding dengan skala kebutuhan yang ada.

Ia menyindir jumlah tersebut bahkan hanya seperempat dari biaya pembangunan satu pembangkit listrik tenaga batu bara.

FRLD kini tengah menyusun strategi mobilisasi sumber daya untuk memperluas basis pendanaan. Strategi ini ditargetkan rampung akhir 2025 agar seluruh negara berkembang dapat menjangkau kebutuhan adaptasi mereka dalam skala yang memadai.

Read Entire Article