
Ketua MPR RI Ahmad Muzani meminta masyarakat tetap waspada usai terjadi gempa bumi berkekuatan 8,7 magnitudo yang mengguncang Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7) berujung tsunami.
“Saya kira karena jarak yang dari Rusia sampai Indonesia cukup jauh. Sehingga apa yang akan terjadi di Indonesia tidak bisa diprediksi,” kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/7).
Gempa tersebut juga berimbas ke wilayah Asia Pasifik yang berakibat tsunami di wilayah Hokkaido, Jepang. Indonesia pun ikut berpotensi mengalami peringatan tsunami bakal melanda sejumlah wilayah di Gorontalo, Papua, dan Maluku.
“Kami harap kepada semua aparat, masyarakat bersiap siaga menghadapi kemungkinan terburuk itu dan saya merasa bahwa pengalaman Indonesia menangani situasi ini bisa dengan cepat diantisipasi,” kata Sekjen Partai Gerindra itu.
Potensi Tsunami

BMKG telah menyampaikan imbauan agar masyarakat Gorontalo tetap tenang dan tidak panik terkait dampak gempa 8,7 magnitudo di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia Timur Jauh, terhadap wilayah Kota Gorontalo.
"Imbauannya agar masyarakat tetap tenang, tidak panik karena gempa itu," kata Kepala Stasiun Geofisika kelas II Gorontalo BMKG Andri Wijaya Bidang.
Hasil analisis BMKG, gempa di Rusia itu berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Kota Gorontalo.

Ketinggian tsunami akibat gempa di Rusia tersebut diprediksi tiba di daerah Gorontalo di bawah 0,5 meter berdasarkan permodelan tsunami.
"Wilayah permodelannya, wilayah Kota Gorontalo saja. Jadi tetap tenang, tapi tolong untuk daerah pesisir yang dekat dengan pantai untuk menjauh sementara, kalaupun ada kegiatan ya menjauh dulu," kata Andri.