Pemuda di Temuwuh Kidul, Balecatur, Gamping, Sleman, berencana menggambar tikus berdasi setelah mural bajak laut One Piece yang mereka buat diminta untuk dihapus pada Kamis (7/8) malam.
Mural tersebut telah ditimpa cat hitam oleh pemuda setempat dengan pendampingan aparat desa.
Salah satu pembuat mural, Dandun Asmara, mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya tengah menyiapkan mural pengganti, yakni gambar tikus berdasi.
“(Ada rencana gambar) Tikus. Mau gambar tikus berdasi,” kata Dandun saat dihubungi Pandangan Jogja pada Jumat (8/8).
Tri, salah satu warga setempat yang turut membuat mural untuk memeriahkan peringatan 17 Agustus menyayangkan penghapusan mural One Piece tersebut.
“Itu paling tiga bulan juga hilang sendiri. Kena panas, diinjak motor terus ya luntur. Tapi kalau dari sana (pihak kelurahan) kayaknya nggak mau tahu soal itu, Mas. Pokoknya disuruh nutup cepat-cepat,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Lurah Balecatur, Andri Septiyanto, mengatakan bahwa pihaknya mendukung aktivitas kreatif para pemuda. Namun ia mengimbau agar media ekspresi dipilih secara tepat, terutama jika menggunakan fasilitas umum.
“Sah-sah saja, bahkan bagus kalau pemuda mau berekspresi seperti itu. Tapi semua yang ada di fasilitas umum, termasuk jalan, biasanya memang bergambar yang berkaitan dengan lalu lintas,” ujarnya.