
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengatakan bahwa dirinya sangat heran dan sangat menyesalkan sikap dari pimpinan Universitas Indonesia (UI) yang menghadirkan seorang profesor Peter Berkowitz yang dikenal sebagai seorang tokoh yang pro Zionis untuk berbicara di UI.
“Hal ini tentu sangat kita sesalkan karena hal ini menunjukkan bahwa pimpinan UI tidak paham dengan baik tentang konstitusi dan juga memperlihatkan bagaimana mereka tidak punya sensitivitas dan rasa perikemanusiaan serta perikeadilan,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Senin (25/8).
“Sudah jelas-jelas Israel telah merampas dan menduduki tanah rakyat Palestina serta melanggar nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan. Tetapi mengapa para pimpinannya mengundang tokoh yang merupakan pendukung berat Israel. Hal ini tentu jelas-jelas sangat melukai hati rakyat dan warga bangsa di negeri ini,” sambung Anwar Abbas.
Lebih lanjut, menurutnya Israel adalah negara penjajah yang telah merampas dan menduduki tanah rakyat Palestina. Selain itu, di tanah jajahannya tersebut, Istael juga telah banyak berbuat zalim dan melanggar hak asasi manusia, sehingga Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant.
“Oleh karena itu masyarakat dunia jelas-jelas tidak boleh membiarkan Israel berbuat bebas semaunya, karena semakin mereka diberi kebebasan maka semakin besar pula bencana dan malapetaka kemanusiaan yang akan ditimbulkannya. Untuk itu sebagai bangsa yang anti penjajahan dan mencintai keadilan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia maka kita tidak boleh diam. Sikap kita yang seperti itu merupakan amanat dari konstitusi,” pungkas Anwar Abbas. (H-1)