Mourinho Tinggalkan Fenerbahce Setelah Gagal Loloskan Timnya ke Liga Champions

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontrak Jose Mourinho di Fenerbahce telah diputus, demikian diumumkan klub Turki tersebut pada Jumat, mengakhiri masa jabatan pelatih asal Portugal tersebut di Istanbul lebih awal.

Mourinho, 62 tahun, mengambil alih Fenerbahce pada Juli 2024 setelah meninggalkan AS Roma. Sebuah pernyataan dari klub Istanbul tersebut, yang sedang mengejar gelar Liga Super Turki pertama mereka sejak 2014, menyatakan bahwa mereka telah "sepakat bersama untuk mengakhiri" kontrak dengan Mourinho.

"Kami telah berpisah dengan Jose Mourinho," Fenerbahce memposting kepada jutaan pengikutnya dalam sebuah pernyataan singkat di akun X dan Instagram mereka. "Kami berterima kasih kepadanya atas usahanya untuk tim kami dan mendoakannya sukses dalam kariernya di masa depan."

Mantan manajer Chelsea, Real Madrid, dan Manchester United tersebut disambut oleh ribuan penggemar ketika tiba di Istanbul pada awal musim panas lalu, meningkatkan ekspektasi untuk mengakhiri dominasi Galatasaray. Namun, awal musim Fenerbahce yang tidak konsisten dan kesulitan di awal kompetisi Eropa membuat posisinya berada di bawah tekanan.

Kepergian Mourinho dilaporkan akibat kegagalan Fenerbahce kembali ke Liga Champions setelah absen lama. Masa kepelatihan singkat terakhirnya — yang hanya berlangsung setahun, di liga kasta kedua Eropa — membuat karier Mourinho yang berusia 62 tahun berada di persimpangan jalan. Tim-tim papan atas berpotensi tidak lagi ingin mengambil risiko pada pelatih yang masa kejayaannya mungkin telah berlalu.

Tersingkirnya Fenerbahce di tangan Benfica dalam babak playoff kualifikasi Liga Champions pada Rabu merupakan pukulan lain bagi status Mourinho. Ia pernah dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik dunia dan terkenal memiliki rivalitas sengit dengan Pep Guardiola selama mereka di Spanyol, masing-masing bersama Real Madrid dan Barcelona.

Sebagai pemenang Liga Champions bersama Porto dan Inter Milan, Mourinho tidak pernah melatih di kompetisi antarklub terelite Eropa tersebut selama enam musim. Ia memenangkan Liga Konferensi bersama Roma pada 2022, tetapi masa baktinya di klub Italia tersebut dari tahun 2021-24 diwarnai dengan pertengkaran yang kembali muncul dalam masa singkat dan kacaunya di Turki.

Masa-masa penuh gejolak di Turki

Terjadi insiden pada bulan April ketika ia menarik hidung pelatih Galatasaray, Okan Buruk, dalam derby Istanbul, yang mengakibatkan larangan mendampingi tim dalam tiga pertandingan dan denda.

Pertandingan sengit antara kedua rival sekota ini memang memunculkan sisi terburuk Mourinho. Dua bulan sebelumnya, ia dijatuhi larangan bermain empat pertandingan setelah melontarkan komentar provokatif setelah pertandingan liga melawan Galatasaray, yang mengumumkan niatnya untuk memulai proses hukum terhadap Mourinho.

Mourinho, yang sering mengecam apa yang ia anggap sebagai wasit yang buruk di Turki, menunjukkan ekspresi frustrasi dan tidak bahagia selama waktunya bersama Fenerbahce.

Hilang sudah pesona dan kepercayaan diri yang terpancar dari sosok yang menyebut dirinya "Special One" selama masa-masa puncak kariernya di Chelsea pada periode 2004-2007, misalnya.

Pada bulan Oktober, ia bahkan berkata: "Saya pikir hal terbaik yang harus saya lakukan adalah ketika saya meninggalkan Fenerbahce, saya pergi ke klub yang tidak bermain di kompetisi UEFA. Jadi, Anda menemukan klub di Inggris dari dasar klasemen, membutuhkan pelatih dalam dua tahun, saya siap untuk pergi."

Siapa tahu, mungkin di situlah Mourinho akan berakhir setelah kepergiannya dari Fenerbahce, yang absennya dari Liga Champions kini telah berlangsung selama 17 musim.

Tidak ada pernyataan langsung di situs web resmi klub.

Apa selanjutnya untuk Mourinho?

Mourinho pernah menjadi peraih trofi beruntun, sebuah jaminan trofi.

Namun kini, ia belum pernah membawa timnya meraih gelar juara di dua klub — Tottenham (dari 2019-21) dan Fenerbahce —. Sementara itu, kariernya sedang menurun: dari Real Madrid, ke Manchester United, ke Tottenham, ke Roma, lalu ke Fenerbahce.

Melatih tim nasional Portugal mungkin menjadi salah satu pilihan masa depan bagi Mourinho, yang telah membangun reputasi kuat sebagai manajer pragmatis dan cerdik secara taktis dengan kemampuan luar biasa untuk memenangkan pertandingan-pertandingan sekali saja. Atribut-atribut tersebut mungkin akan membantunya di sepak bola internasional.

Namun, masa-masa di mana ia memimpin tim meraih kesuksesan di Liga Champions atau di liga-liga top Eropa tampaknya masih lama.

Beberapa hari terakhir ini bukanlah hari yang baik bagi para mantan manajer Man United di Turki. Pada Kamis, Ole Gunnar Solskjaer, yang menggantikan Mourinho saat menangani United pada tahun 2018, dipecat oleh Besiktas beberapa jam setelah kalah dari tim Swiss, Lausanne, di babak playoff Liga Konferensi.

Solskjaer telah bertugas sejak Januari.

sumber : Reuters/AP