
Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP, Novel Arsyad buka suara soal kelanjutan merger PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA. Saat ini proses evaluasi merger masih berlangsung di Danantara.
“Masih diproses di Danantara,” kata Novel ditemui di Gedung DPR RI pada Selasa (15/7).
Menurut Novel, proses evaluasi nantinya akan melibatkan konsultan sehingga masing-masing perusahaan dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses merger.
Meski demikian, Novel belum bisa menyebut target waktu akan rampungnya proses tersebut.
“Tapi sudah cukup intens (proses persiapannya),” ujarnya.
Menurut Novel dalam proses merger kedua perseroan ini segala macam aspek menjadi penilaian seperti laporan keuangan hingga kondisi masing-masing perusahaan.
“Kan itu harus disinkronkan semuanya seperti apa. Sehingga kalau misalkan A bergabung dengan B, atau B bergabung dengan C. Itu berdasarkan hal-hal yang ditinjau oleh konsultan. Banyak faktor loh, banyak faktor,” kata Novel.
Adapun rencana awalnya 7 BUMN Karya akan disatukan menjadi 3 perusahaan, yakni PT Waskita Karya akan dilebur ke PT Hutama Karya, PT Nindya Karya dan PT Brantas Abipraya dilebur ke PT Adhi Karya, sedangkan PT Wijaya Karya atau WIKA akan dilebur ke PT PP.