Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memberikan apresiasi tinggi kepada Pemprov Sumsel dengan berhasil mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel, meski musim kemarau mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Bahkan Hanif menegaskan Sumsel termasuk daerah yang mampu menjaga stabilitas wilayah dari ancaman karhutla, khususnya di kawasan gambut yang sangat rawan terbakar.
“Sumsel relatif stabil berkat kerja keras pemda dan seluruh pihak dalam menjaga tinggi muka air gambut. Ini yang membuat api tidak mudah meluas, meskipun sudah ada 43 hektare lahan yang terbakar,” ujarnya, saat menghadiri Apel Siaga dan Simulasi Penanganan Karhutla yang digelar di Griya Agung Palembang, Selasa (29/7/2025).
Dengan luas lahan gambut mencapai 2,1 juta hektare—terluas di Pulau Sumatera—Sumsel disebut berhasil menjaga wilayahnya dari bencana besar karhutla yang berulang setiap musim kemarau. Hanif menyebut hal ini sebagai hasil nyata kolaborasi berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga masyarakat lokal.
Namun, ia tetap mengingatkan agar kewaspadaan terus ditingkatkan. Penanganan karhutla menurutnya harus dilakukan secara masif dan terpadu, sebagaimana instruksi dari Presiden Prabowo Subianto yang menaruh perhatian besar terhadap ancaman krisis iklim dan gelombang panas ekstrem.
“Jangan tunggu api membesar. Semua harus cepat, terutama pihak konsesi yang memiliki tanggung jawab jika titik api muncul di wilayah mereka. Segera padamkan begitu ada hotspot,” tegas Hanif.
Dalam kesempatan itu, Hanif juga meminta aparat penegak hukum seperti Kodam II Sriwijaya dan Polda Sumsel untuk tidak ragu mengambil langkah hukum bila ditemukan indikasi kesengajaan pembakaran lahan.
“Kalau ada yang sengaja membakar, tindak tegas. Hukum harus ditegakkan,” katanya.
Untuk mendukung respons cepat, Kementerian LH bersama BNPB dan instansi lainnya telah menyiapkan peralatan yang semakin modern, termasuk tiga helikopter water bombing yang disiagakan di Sumsel.
"Upaya terpadu penanganan karhutla di Sumsel kini dibagi menjadi dua kekuatan utama, yakni tim darat yang dipimpin oleh Gubernur, Kapolda, dan Panglima Kodam II Sriwijaya, serta tim udara yang berada di bawah komando BNPB dan Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang,"kata dia.
Dengan pola kerja kolaboratif dan kesiapan teknologi, Hanif optimistis Sumsel bisa terus mempertahankan reputasinya sebagai daerah yang tangguh dalam menghadapi karhutla.