Cirebon (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyebut kurikulum Sekolah Rakyat memadukan pendidikan formal, pembinaan karakter, dan pelatihan keterampilan sesuai minat serta bakat siswa untuk memastikan pembelajaran lebih relevan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.
"Anak-anak yang punya potensi melanjutkan ke perguruan tinggi akan kita bina dan arahkan. Sementara yang ingin memperkuat keterampilan, kita fasilitasi juga," kata Mensos di Cirebon, Rabu.
Ia menjelaskan pendekatan tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, agar pendidikan di Sekolah Rakyat tidak hanya menekankan aspek akademik, melainkan membekali siswa dengan kecakapan hidup yang dapat diterapkan di dunia kerja maupun wirausaha.
Baca juga: Mensos sebut Sekolah Rakyat di Cirebon perlu perbaikan fasilitas
Menurutnya, kurikulum di Sekolah Rakyat disusun melalui dua jalur utama, yakni jalur pendidikan formal yang setara dengan sekolah umum, dan jalur pendidikan karakter yang menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, serta kemandirian.
Selain itu, kata dia, tersedia pula kelas keterampilan yang meliputi berbagai bidang sesuai minat siswa, seperti kerajinan, pertanian, teknologi, maupun layanan jasa.
“Prinsipnya mengikuti pilihan siswa. Ada yang ingin kuliah, ada yang ingin langsung kerja. Semua kita siapkan jalurnya," ujarnya.
Ia menuturkan sistem pembelajaran di Sekolah Rakyat menggunakan konsep multi-entry dan multi-exit, sehingga siswa dapat masuk atau keluar program sesuai kesiapan serta kondisi masing-masing.
Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat di Aceh Besar masih mengikuti masa pengenalan
Program ini juga, lanjut Mensos, bisa menjadi wadah bagi anak putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan.
Ia mencontohkan ada siswa di tingkat SMP atau SMA yang belum lancar membaca, namun setelah dibimbing guru, dalam waktu satu bulan sudah menunjukkan kemajuan signifikan.
Saifullah memastikan pemerintah menyiapkan pengganti jika ada guru yang mengundurkan diri, untuk menjaga kualitas pembelajaran.
Ia menambahkan, Kemensos menargetkan jumlah siswa Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia dapat menembus lebih dari 15 ribu orang hingga akhir 2025.
"Intinya kita ingin semua anak, dari berbagai latar belakang, punya kesempatan belajar dengan kurikulum yang sesuai bakatnya," ucap dia.
Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat miniatur pengentasan kemiskinan Terpadu
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.