Mensesneg: Penambahan Kuota Haji Jadi Agenda Penting Prabowo ke Arab Saudi

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut agenda kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi salah satunya adalah untuk membahas soal kuota haji. Kata dia, hal tersebut menjadi salah satu agenda penting.

“Manakala terjadi peningkatan tetapi kuotanya tidak meningkat, ya, di situlah pasti terjadi antrean yang dengan antrean haji kita makin panjang, makin panjang. Maka kemudian ya penambahan kuota menjadi salah satu agenda penting,” ujar Prasetyo kepada wartawan di Halim, Jakarta, Selasa (1/7).

Politisi Gerindra itu mengatakan, harapan pemerintah terkait kuota haji bisa terus bertambah tiap tahunnya, seiring dengan semakin banyaknya jemaah calon haji Indonesia yang semakin banyak.

Ia menilai, jumlah jemaah itu harus diiringi dengan penambahan kuota haji supaya antrean menunggu giliran berangkat haji tidak terlalu lama.

Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan saat menaiki Pesawat Kepresidenan PK-GRD untuk bertolak ke Arab Saudi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/7/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTO

“Sebagai negara muslim yang terbesar kemudian tingkat perekonomian kita semakin, semakin membaik. Artinya kemampuan rakyat kita kemampuan umat muslim di negara kita untuk menunaikan ibadah haji itu akan semakin meningkat,” paparnya.

“Nah, ini secara hitungan matematis sudah pasti, sudah pasti akan terjadi peningkatan saudara-saudara kita yang akan menunaikan ibadah haji,” tambahnya.

Prabowo saat ini tengah bertolak ke Arab Saudi dalam agenda kunjungan kenegaraan. Prasetyo menyebut, ada sejumlah hal yang akan dibahas oleh kedua pemimpin negara selain isu haji.

“Agendanya adalah kunjungan kenegaraan, tentu ada beberapa agenda yang akan dibicarakan oleh kedua pemimpin negara. Pastilah akan berbicara masalah politik, kerja sama politik baik indonesia antara Arab Saudi maupun politik di Timur Tengah,” tutup dia.