
MENTERI Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah untuk mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Itu menurutnya penting agar ketergantungan terhadap transfer dana dari pemerintah pusat dapat dikurangi.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Apkasi Otonomi Expo 2025, Banten, Kamis (28/8). Tito menilai kondisi fiskal daerah ke depan akan cukup menantang jika PAD yang dimiliki masih cukup rendah.
Dari catatannya, sekitar 350 pemerintah kabupaten memiliki PAD yang amat rendah dan bergantung pada transfer pemerintah pusat. Untuk itu, kata Tito, efisiensi anggaran di tingkatan kabupaten harus dilakukan dengan maksimal.
"Kami sampaikan, pertama, tolong lakukan betul efisiensi, dipelototi betul, itu akan direview oleh gubernur, provinsi kami yang review, jangan sampai terjadi inefisiensi, banyak daerah yang sukses," kata dia.
Kedua, bupati diminta untuk bisa mencari sumber PAD lain dengan kreatif. Itu tanpa menambah beban atau memberatkan masyarakat. Karenanya, para bupati didorong untuk bisa berkolaborasi dengan pihak swasta.
Tito menilai, pembukaan ruang bagi swasta di daerah akan berdampak positif dan memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Itu karena pihak swasta bakal menggerakkan perekonomian di wilayah, dan pemerintah di wilayah terkait dapat memfasilitasi, salah satunya melalui pemberian insentif.
"Yang bisa diberikan insentif, itu yang dikerjakan. Supaya swasta hidup. Kalau hidup otomatis bisa ditarik pajak, win win," urainya.
Ketiga, para kepala daerah, utamanya bupati juga didorong untuk bisa menangkap peluang dari program-program nasional yang digulirkan pemerintah pusat. Program Makan Bergizi Gratis, misalnya, memiliki peluang untuk meningkatkan perekonomian daerah.
"Di Maluku Utara, kemarin disampaikan menggabungkan MBG dengan Kopdes, jadi, caranya Kopdes jadi supplier untuk MBG, jadi Kopdes punya off-taker, Kopdes untung, MBG tidak pusing cari supplier," pungkas Tito. (Mir)