
Pejabat dari Thailand dan Kamboja bertemu pada Sabtu (14/6) di Phnom Penh untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di perbatasan pada bulan lalu.
Pada 28 Mei, pasukan dari kedua negara saling baku tembak di wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, tempat perbatasan Kamboja, Thailand, dan Laos. Satu prajurit Kamboja tewas dalam baku tembak itu.
Militer Thailand dan Kamboja saling membela tindakan mereka, mengatakan baku tembak itu untuk membela diri. Pada akhirnya, baik Thailand dan Kamboja sepakat untuk kembali menempatkan pasukan di perbatasan demi menghindari konfrontasi.
Dikutip dari AFP, Thailand telah memperketat kontrol perbatasan dengan Kamboja akhir-akhir ini. Sementara Kamboja pada Jumat (13/6) memerintahkan pasukannya untuk tetap waspada.
PM Kamboja Minta Bantuan ICJ untuk Sengketa Perbatasan dengan Thailand

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengaku pemerintahnya telah mengajukan permintaan resmi ke Mahkamah Internasional (ICJ) untuk membantu menyelesaikan sengketa perbatasan dengan Thailand.
Permintaan ini menyusul bentrokan bersenjata yang terjadi di wilayah perbatasan pada akhir Mei lalu.
Dalam unggahan Facebook pada Minggu (15/6), Hun Manet menyatakan, permintaan ditujukan untuk mencari penyelesaian atas sengketa di empat titik—termasuk lokasi bentrokan dan tiga situs kuil kuno di kawasan perbatasan yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, tempat bertemunya perbatasan Kamboja, Thailand, dan Laos.
“Kamboja memilih jalur hukum dan perdamaian internasional,” tulis Hun Manet, mengutip AFP.
“Kami hanya ingin keadilan, kewajaran, dan kejelasan dalam demarkasi batas negara, agar generasi mendatang tidak mewarisi persoalan yang sama.”
Kamboja Larang Impor Buah dan Sayur dari Thailand Imbas Sengketa Perbatasan

Imbas sengketa perbatasan, pemerintah Kamboja resmi melarang impor buah dan sayur dari Thailand sejak Selasa pagi (17/6).
Ketegangan antara kedua negara dipicu bentrokan militer akhir Mei lalu.
Larangan berlaku setelah ultimatum dari mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, yang memberi waktu 24 jam bagi Thailand untuk mencabut pembatasan perbatasan.
Karena tak ada perubahan dari pihak Thailand, kebijakan larangan impor diberlakukan sejak pagi hari.
“Kami telah memberlakukan larangan impor buah dan sayur Thailand sejak pagi ini,” kata Direktur Jenderal Imigrasi Kamboja, Sok Veasna, kepada AFP.
Meski demikian perlintasan orang di perbatasan masih tetap dibuka.
Kamboja Tuduh Thailand Perkeruh Konflik Lewat Penutupan Perbatasan

Pemerintah Kamboja pada Selasa (24/6) menuduh Thailand memperkeruh ketegangan di perbatasan dengan memberlakukan pembatasan baru yang memblokade hampir semua penyeberangan barat, khususnya bagi wisatawan yang menuju Kamboja.
Hubungan antara kedua negara bertetangga memburuk setelah konfrontasi bersenjata yang menyebabkan satu tentara Kamboja tewas pada 28 Mei 2025 di wilayah perbatasan yang kecil dan jadi rebutan. Meski kedua negara sepakat untuk meredakan perselisihan, ketegangan tetap tinggi.
Dikutip dari AP, Rabu (25/6), militer Thailand memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di pos penjagaan perbatasan dengan Kamboja setelah Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra hanya memperbolehkan pelajar, pasien medis, dan orang lainnya dengan kebutuhan penting untuk memasuki atau meninggalkan Thailand. Pembatasan itu juga membuat ribuan wisatawan tidak bisa menyeberang antara kedua negara.
Juru bicara pemerintah Kamboja, Pen Bona, mengatakan negaranya berkomitmen menyelesaikan konflik lewat saluran diplomatik. Namun, tensi konflik terus meningkat karena tindakan Thailand.
"Pemerintah Kamboja telah menyatakan kami tidak akan memberlakukan penutupan perbatasan," ungkapnya. Tak hanya itu, dia mengatakan akan mencabut pembatasan jika Thailand juga melakukannya.