
Kendaraan tempur Rabdan 8x8 milik perusahaan pertahanan asal Uni Emirat Arab, EDGE, jadi salah satu yang menyita perhatian dalam gelaran Indo Defence di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan sejumlah petinggi TNI, termasuk Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri Mayjen Eko Susetyo, turut melihat dari dekat kendaraan lapis baja tersebut.
Mayjen Eko menjelaskan kendaraan tempur berwarna krem ini memiliki konsep yang cukup menarik, terutama dari perspektif Kavaleri TNI.
“Kalau bagi saya sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri, datang ke sini melihat sesuatu yang berkaitan dengan tugas saya. Yang terakhir tadi saya lihat di booth-nya EDGE, ini perusahaan dari Abu Dhabi, ada sesuatu yang menarik,” ujar Mayjen Eko.

Rabdan 8x8 dinilai menggabungkan fungsi kendaraan tempur dan pengangkut personel, yang selama ini umumnya terpisah dalam satuan kavaleri. Hal ini dinilai sebagai inovasi yang potensial untuk diterapkan dalam struktur pertahanan Indonesia.
“Dia menggabungkan antara platform yang selama ini kita terpisah, yaitu tank yang isinya hanya kanon, kemudian pengangkut personel yang terpisah. Dia menggabungkan. Jadi di dalam satu platform ada personelnya, kemudian ada senjata kaliber besar,” jelasnya.

Mayjen Eko mengatakan kendaraan ini mampu membawa 11 orang personel, yakni 8 pasukan dan 3 kru. Senjata utama yang dibawa juga tak main-main, dengan kaliber 100 mm yang disebut-sebut mengacu pada sistem persenjataan Rusia.
“Itu menarik buat saya, karena selama ini orientasinya agak beda. Jadi kita melihat hal-hal yang mungkin bisa menjadi pengembangan bagi satuan kavaleri kita,” ucapnya.

Namun, hingga kini kendaraan Rabdan 8x8 belum digunakan oleh TNI. Mayjen Eko menegaskan kendaraan tersebut masih dalam tahap promosi dan perlu dikaji lebih dalam sebelum diputuskan untuk digunakan.
“Belum, belum. Dia baru promosikan untuk kemungkinan dipakai di Indonesia dan itu memang kapasitasnya agak besar. Jadi mungkin perlu dikaji oleh kita apakah itu boleh dipakai atau tidak. Tetapi itu memang hal yang baik. Bagus lah,” katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa pimpinan TNI AD termasuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sudah mengetahui dan meninjau langsung kendaraan tersebut dalam pameran. Namun, keputusan lebih lanjut akan tetap melalui kajian internal.
“Beliau-beliau sudah tahu, beliau sudah lihat ke sini. Ini memang pameran yang digelar rutin. Jadi saya pikir kita sudah punya kajian sendiri untuk ke depan seperti apa. Ini salah satu alternatif perbandingan dan untuk orientasi yang lain saja,” ujar Eko.

Indo Defence 2024 menjadi ajang pertahanan yang mempertemukan berbagai inovasi dari industri dalam dan luar negeri. Melalui forum ini, TNI berharap dapat menyaring teknologi-teknologi baru yang bisa memperkuat kemampuan tempur dan pertahanan nasional.